TEMPO.CO, Washington-Pada Senin 9 Juli 2012, DC United kedatangan investor baru. Pengusaha asal Indonesia, Erick Thohir, membeli sebagian besar saham klub sepak bola Liga Amerika Serikat (MLS) itu. Langkah Erick itu semakin mempertegas minatnya dalam bidang olahraga.
Sebelum menjadi investor utama DC United, Erick sudah mencuri perhatian publik di Negeri Abang Sam dengan membeli sebagian saham klub basket Philadelphia 76ers pada akhir Oktober tahun lalu. Itu membuat Erick jadi orang Asia pertama yang mempunyai saham di klub NBA.
Erick yang memang menggemari olah raga basket itu sudah mulai melakukan negosiasi soal kepemilikan 76ers sejak datang ke Los Angeles, AS, untuk menyaksikan NBA All Star 2011. “Saya mendapatkan tawaran untuk bertemu dengan Jason Levien,” kata Erick kala itu. Levien juga kini menjadi salah satu pemilik saham the 76ers.
Berawal dari kerja sama bersama Levien itulah Erick akhirnya melebarkan sayap ke bidang olahraga lain. Klub sepak bola di MLS jadi target baru Erick. Ia menyatakan ketertarikannya untuk membeli saham salah satu klub pada Maret lalu.
DC United jadi pilihan pria berusia 42 tahun itu. Erick mulai mengunjungi pemain-pemain DC United di RFK Stadium pada akhir Mei lalu. Tak kurang dari dua bulan kemudian pemilik Mahaka Media Grup ini bersama rekannya, Levien, jadi salah satu investor baru tim berjulukan Black and Red itu. Tapi media di AS menyebut Erick-lah yang menjadi investor utamanya.
Langkah Erick untuk membeli saham tim olahraga sejatinya sudah tidak asing lagi di tanah kelahirannya, Indonesia. Sebelumnya dia juga sudah menjadi salah satu pemilik klub basket di Indonesia, Satria Muda Britama dan Indonesian Warriors.
