TEMPO.CO, Milan - Jendela transfer Januari akan dibuka hanya dalam hitungan jam. Presiden AC Milan Silvio Berlusconi berharap "hanya kehilangan satu" dari Alexandre Pato atau Robinho. Tetapi dia menolak tawaran 40 juta euro atau sekitar Rp 509,91 miliar untuk The Duck--julukan Pato.
Jumlah uang yang ditolak Berlusconi tidaklah sedikit. Artinya, secara tidak langsung mantan perdana menteri Italia itu tidak keberatan jika Robinho pergi, namun tidak ingin Pato pergi. "Ada beberapa tawaran sangat penting untuk Pato. Termasuk dari orang-orang Arab dan Rusian dengan nilai Rp 509,91 miliar. Tetapi saya menolaknya," katanya kepada Radio Lombardia.
"Saya akan menyesal jika harus kehilangan Pato. Karena sampai saat ini dia lebih banyak absen karena cedera. Dia adalah panutan kami untuk harapan di masa depan. Dia juga seorang juara sejati," tambah pria berusia 76 tahun itu.
Sejauh ini, kedua tim kerap dilaporkan akan meninggalkan San Siro pada jendela transfer Januari. Mereka santer diisukan akan kembali tanah air mereka Brasil. Dan klub seperti Santos, Flamengo, dan Fluminense tertarik dengan Robinho. Sementara Corinthians dikabarkan ingin membawa pulang Pato.
Musim ini adalah musim transisi Rossoneri, setelah akhir musim lalu ditinggal legenda seperti Filippo Inzaghi, Gianluca Zambrotta, Gennaro Gattuso, dan Clarence Seedorf. Selain itu Milan juga kehilangan pemain bintang seperti Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva.
Kepergian para pemain di atas membuat skuad Massimiliano Allegri tampil kurang konsisten pada musim ini. Tetapi mereka berhasil membentuk pemain-pemain muda masa depan seperti Mattia De Sciglio dan Stephan El Shaarawy. "Sekarang waktunya untuk membangun skuad kembali. Setidaknya kami membutuhkan waktu tiga tahun. Kemudian kembali menjadi tim protagonis," tutur Berlusconi.