TEMPO.CO, Turin - Awan mendung sedang menyelimuti kubu Juventus. Tim besutan Antonio Conte ini tidak hanya menjalani start buruk di awal 2013, tetapi juga menderita krisis cedera pemain. Melawan Udinese pada pekan ke-21 Seri A, Bianconeri tidak bisa diperkuat sejumlah pemain utama mereka.
Namun, hal di atas dibantah oleh full-back Juventus Stephan Lichtsteiner. Bek tangguh asal Swiss itu menekankan bahwa timnya tidak dalam krisis apa pun, meski mereka belum meraih poin tiga di Seri A dan sejumlah pilar absen.
"Kami kalah dari Sampdoria di kandang dan bermain imbang melawan Parma. Hal itu membuat kami kehilangan lima poin dari enam yang bisa diperebutkan. Tetapi, tidak perlu ada pembicaraan mengenai krisis di tim kami," kata Lichtsteiner.
Menurut Lichtsteiner, catatan itu adalah hal yang lumrah. Pasalnya, musim lalu pun Juventus mengalami masa seperti itu. Bek berusia 28 tahun itu optimistis timnya akan bangkit dari hasil minim mereka saat ini. "Kami juga pernah mengalami hal sama pada musim lalu. Jadi tenang saja, kami pasti bangkit," ujarnya.
Mantan punggawa Lazio itu tidak takut ketika harus berhadapan dengan Udinese tanpa diperkuat pemain pilarnya. Lichtsteiner menegaskan kepada rekan-rekan setimnya untuk tetap waspada menghadapi Zebrette. "Udinese adalah tim besar dan kami perlu memperhatikan kecepatan yang mereka miliki dalam pemain mereka," ujarnya.
"Tetapi kami harus berusaha dan memenangi segalanya. Jelas itu akan sulit, tetapi kami memiliki kualitas. Dan mentalitas Juve harus selalu terbentuk setiap memenangi pertandingan dan kompetisi yang kami jalankan," Lichtsteiner menambahkan.
Lichtsteiner tampaknya benar-benar harus kerja ekstra keras saat melawan Udinese di Juventus Stadium nanti. Hal itu karena Juventus dipastikan tidak bisa menurunkan tiga gelandang andalan mereka: Claudio Marchisio, Arturo Vidal, dan Andrea Pirlo karena cedera.
La Vecchia Signora juga masih kehilangan pemain seperti Simone Pepe, Giorgio Chiellini, dan Nicklas Bendtner karena masalah serupa. Belum lagi kondisi dua penyerang mereka, Mirko Vucinic dan Fabio Quagliarella, yang cukup meragukan.
