Arema IPL Protes Sanksi Komisi Disiplin  

Reporter

Rabu, 23 Januari 2013 10:50 WIB

Pemain Arema Indonesia Irfan Raditya (kanan) menarik penyerang Persib Bandung Christian Gonzales pada pertandingan Piala Indonesia Babak 8 Besar leg pertama di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (18/7). Arema Indonesia mengalahkan Persib Bandung dengan skor akhir 3-0. TEMPO/PRASETYO

TEMPO.CO, Malang - Arema Indonesia versi Liga Prima Indonesia (LPI) memprotes sanksi Komisi Disiplin Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia terhadap pemain mereka, Irfan Raditya. Irfan satu-satunya pemain IPL yang diberi sanksi PSSI lantaran menolak mengikuti pemusatan latihan tim nasional senior di Medan.

“Sulit diterima hukuman itu. Soal surat panggilan itu pun sudah kami cek ke manajemen di Jakarta dan memang tidak ada, sehingga hukuman sulit diterima,” kata Manajer Umum Arema IPL, Abriadi Muhara, kepada Tempo, Selasa malam, 22 Januari 2013.

Irfan bersama dengan 21 pemain dari klub-klub yang berlaga di Liga Super Indonesia dilarang bermain sepak bola selama enam bulan, ditambah denda Rp 100 juta karena mengabaikan panggilan PSSI.

Abriadi mengatakan manajemen Arema akan menentukan sikap resmi dalam waktu dekat sesuai dengan tenggat 15 hari sejak hukuman ditetapkan. Namun, Abriadi meminta PSSI untuk mengirimkan salinan keputusan Komisi Disiplin lebih dulu.

Soal panggilan untuk Irfan dibantah Abriadi. Namun, ia membenarkan pernah menerima surat panggilan untuk Aji Saka. Sang kiper Arema diminta mengikuti pemusatan latihan tim nasional untuk ajang SEA Games 2013 di Myanmar. Surat panggilan itu sudah dibalas manajemen.

Inti surat itu, manajemen yang berkantor di Jalan Jakarta 48 Kota Malang tersebut meminta dispensasi kepada PSSI karena tenaga Aji Saka sangat dibutuhkan. Aji akan dilepas bila kiper baru didapat. “Surat balasan kami soal Aji Saka belum ditanggapi PSSI. Kami minta penjelasan seberapa mendesak Aji Saka dibutuhkan, karena kami juga sangat membutuhkan dia,” kata mantan asisten manajer Arema Indonesia di era Arema belum terbelah dua itu.

Saat ini Arema yang berkandang di Stadion Gajayana, Kota Malang, itu mengalami krisis kiper. Dejan Antonic, sang pelatih, sangat menginginkan ada satu tambahan kiper lagi setelah memiliki Aji Saka dan kiper belia Asep Miftah.

Dejan sangat ingin Deniss Romanovs, bekas kiper tim nasional Latvia, kembali memperkuat Arema LPI. Tapi, kemungkinan besar kiper baru Arema adalah Sukasto, bekas kiper Persema Malang.

ABDI PURMONO

Berita terkait

3 Bobotoh Dilarang ke Stadion 5 Tahun Imbas Kerusuhan Persib Bandung vs Dewa United

11 Desember 2023

3 Bobotoh Dilarang ke Stadion 5 Tahun Imbas Kerusuhan Persib Bandung vs Dewa United

Komite Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi larangan datang ke stadion seluruh Indonesia selama lima tahun kepada tiga suporter Persib Bandung.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Berjanji Copot Oknum Nakal di PSSI

22 Juli 2023

Erick Thohir Berjanji Copot Oknum Nakal di PSSI

Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat bicara mengenai sanksi yang diberikan Komisi Disiplin PSSI kepada 4 klub Liga 1.

Baca Selengkapnya

PSSI Jelaskan Penyebab Hukuman Pengurangan Poin Imbas Kerusuhan Suporter Belum Diterapkan

21 Juli 2023

PSSI Jelaskan Penyebab Hukuman Pengurangan Poin Imbas Kerusuhan Suporter Belum Diterapkan

PSSI, PT LIB, dan Komisi Disiplin sudah membahas wacana pengurangan poin imbas kerusuhan suporter di Liga 1.

Baca Selengkapnya

Soal Kerusuhan Suporter di Liga 1, Erick Thohir Sebut Indonesia Bisa Kena Hukum FIFA

21 Juli 2023

Soal Kerusuhan Suporter di Liga 1, Erick Thohir Sebut Indonesia Bisa Kena Hukum FIFA

Erick Thohir mengingatkan Indonesia masih dalam pantauan FIFA dan berpotensi dihukum jika kerusuhan suporter terus terjadi.

Baca Selengkapnya

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Panpel Arema FC Dihukum Seumur Hidup, Ada Temuan 42 Botol Miras di Tragedi Kanjuruhan

4 Oktober 2022

Panpel Arema FC Dihukum Seumur Hidup, Ada Temuan 42 Botol Miras di Tragedi Kanjuruhan

Komite Disiplin PSSI telah menjatuhkan hukuman seumur hidup untuk ketua panitia pelaksana Arema FC, Abdul Haris, dalam Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Komisi Disiplin PSSI Beri 3 Sanksi Ini untuk Arema FC Usai Tragedi Kanjuruhan

4 Oktober 2022

Komisi Disiplin PSSI Beri 3 Sanksi Ini untuk Arema FC Usai Tragedi Kanjuruhan

Usai Tragedi Kanjuruhan, PSSI melarang Arema FC bertanding di Malang. Ketua Panpel dan Keamanan dilarang berkiprah di sepak bola selamanya.

Baca Selengkapnya

2 Bobotoh Persib Tewas di Piala Presiden 2022, Ini Reaksi Komisi Disiplin PSSI

18 Juni 2022

2 Bobotoh Persib Tewas di Piala Presiden 2022, Ini Reaksi Komisi Disiplin PSSI

PSSI melalui Komite Disiplin akan menginvestigasi kasus meninggalnya dua orang suporter saat laga Persib vs Persebaya di Piala Presiden 2022.

Baca Selengkapnya