Kongres PSSI, 6 Anggota Komite Eksekutif Walk Out
Editor
Nurdin Saleh TNR
Minggu, 17 Maret 2013 14:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Enam anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memilih walk out dari Kongres Luar Biasa PSSI yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, hari ini, 17 Maret 2013. Mereka tidak setuju dengan adanya agenda tambahan kongres di luar yang telah disepakati dalam nota kesepahaman antara Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dan PSSI pada 7 Juni 2012 lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kami terpaksa mengambil sikap ini demi menaati asas," kata Sihar Sitorus, salah seorang anggota Komite Eksekutif yang walk out, setelah keluar dari ruangan. Sihar memberi pernyataan kepada wartawan bersama tiga anggota Komite Eksekutif lain yang walk out, yaitu Farid Rahman, Bob Hippy, dan Tuty Dau. Sedangkan dua anggota lain yang melakukan walk out, Widodo Santoso dan Mawardi Nurdin, tidak hadir bersama mereka.
Sihar menjelaskan, nota kesepahaman yang ditandatangani di Kuala Lumpur Juni tahun lalu mengamanahkan agenda pembahasan revisi statuta PSSI, penyatuan liga, dan pengembalian empat anggota Komite Eksekutif yang dipecat. "Kalau ada penambahan agenda, berarti ini kongres biasa," kata Sihar. "Selain itu, agenda pengembalian anggota Komite Eksekutif yang dipecat juga tidak dicantumkan."
Dalam kongres hari ini, agenda yang dicantumkan panitia adalah penyatuan liga, draf revisi statuta PSSI, penetapan waktu dan tempat kongres tahunan PSSI, serta pembubaran KPSI. Penetapan waktu dan tempat kongres tahunan (biasa) PSSI adalah agenda yang ditolak Sihar dan kawan-kawan.
"Aturan yang kita buat kita langgar sendiri," kata Farid Rahman, yang juga Wakil Ketua Umum PSSI. Farid bertutur, saat pembacaan agenda, tiba-tiba pemimpin sidang menyatakan ada agenda penyatuan kongres. "Saya bertanya kepada Marco Leal dari FIFA (Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional), katanya dia hanya pengamat. Semua diserahkan ke kita."
Farid mengatakan, kesepakatan agenda yang dibahas dalam kongres merupakan komitmen bersama. "Kalau kita kehilangan komitmen menegakkan statuta, berarti kita kehilangan segala-galanya," kata dia.
Sedangkan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengatakan, walk out merupakan hak anggota Komite Eksekutif itu. Namun, ia mengingatkan situasi saat ini sedang kritis. "Mari kita selamatkan sepak bola Indonesia," kata dia. Mengenai 18 caretaker pengurus provinsi yang sempat memaksa masuk, Djohar berkata, "Yang jelas, kongres jangan sampai berhenti. FIFA sedang mengawasi kita. Apa yang diminta FIFA, saya harap dapat kita selesaikan."
GADI MAKITAN