Pemain Timnas Indonesia, Boas Solossa mengolah bola saat akan melewati pemain Arab Saudi dalam laga pertadingan Pra Piala Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, (23/3). TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Harbiansyah Hanfiah, membantah tudingan tidak membayarkan uang saku pemain tim nasional selama menjalani pemusatan latihan nasional untuk menghadapi Arab Saudi pada babak kualifikasi Piala Asia 2015. Untuk memperkuat pendapatnya, Harbiansyah bahkan siap menyerahkan rincian pengeluaran timnas.
"Saya siap bertanggungjawab soal uang saku pemain. Sudah semua kok, untuk apa saya menahan hak pemain?" kata Harbiansyah di Jakarta, Senin, 25 Maret 2013.
Ia pun siap untuk dievaluasi kinerjanya oleh anggota Komite Eksekutif PSSI. "Mau merombak struktur BTN juga silahkan. Itu kan kewenangan Komite Eksekutif. Kalau persoalan antara saya dan Isran Noor, itu terjadi hanya karena miskomunikasi saja," ujar Harbiansyah lagi.
Menurutnya, miskomunikasi dengan Isran Noor itu antara lain soal perubahan uang saku dari Rp 500 menjadi Rp 1 juta, setelah terpilih 28 nama. Di awal pelatnas, Harbiansyah mengaku telah menyusun anggaran Rp 500 ribu per pemain. "Tapi di tengah jalan, Isran meminta menaikkan uang saku. Jadi yang terjadi miskomunikasi saja," ujar Harbiansyah.
Adapun terkait bonus Rp 25 juta per pemain, seperti yang dijanjikan Isran Noor sebelumnya, Harbiansyah memberi jawaban. "Bonus itu tak seharusnya diberikan kepada pemain. Kalah kok dikasih bonus juga?" ujar Harbiansyah.
Sebelumnya, Ketua BTN menyebut Harbiansyah tidak membayarkan uang saku plus bonus para pemain usai laga melawan Arab Saudi. Begitu kesalnya pada Harbiansyah, Isran bahkan sempat melontarkan pernyataan bahwa Harbiansyah bukan Wakil Ketua BTN.