Mario Balotelli menunjukan seragam AC Milan miliknya. acmilan.com
TEMPO.CO, Milan - Pemain depan AC Milan, Mario Balotelli, mengancam akan meninggalkan lapangan jika dirinya mendapat cemoohan bernada rasial. Sebelumnya, Balotelli menjadi target rasisme oleh sekelompok suporter AS Roma dalam lanjutan pertandingan Seri A, di Stadion San Siro, Senin, 13 Mei 2013.
Wasit Gianluca Rocchi terpaksa menghentikan pertandingan selama dua menit, sementara pemandu pertandingan mengumumkan lewat pengeras suara, bahwa laga tak akan dilanjutkan jika cemoohan-cemoohan kepada Balotelli berhenti. Akhirnya laga bisa dilanjutkan kembali, dan Roma didenda 50 ribu euro atau sekitar Rp 631 miliar.
“Saya selalu mengatakan jika itu (pelecehan rasial) terjadi di stadion dan tak ada yang mengatakan apa pun, saya tidak peduli,” kata Balotelli kepada CNN seperti dilansir football-italia. “Namun saya telah berubah pikiran. Jika itu terjadi lagi, saya akan meninggalkan lapangan, karena hal itu sangat bodoh.”
Bagi Balotelli, kasus tersebut bukan yang pertama kali dialaminya. Balotelli menjadi target rasialis pendukung Inter Milan, dalam pertandingan derby Milan pada Februari 2013.
Sementara itu, aksi walk-out pernah dilakukan rekan setim Balotelli, Kevin-Prince Boateng. Pemain asal Ghana itu meninggalkan lapangan dalam pertandingan uji coba melawan Pro Patria, pada Januari 2013, setelah dihina suporter lawan.
“Saya berbicara dengan Prince dan saya ingin meninggalkan lapangan dalam pertandingan hari Minggu (melawan Roma). Roma pasti beranggapan kami akan pergi, dan kami akan menang 3-0, karena kami mendapatkan kesulitan. Namun saya mengatakan tidak, lebih baik kami melanjutkan pertandingan. Kalau bukan alasan itu, saya pasti akan meninggalkan lapangan.”