TEMPO.CO, Madrid - Presiden Real Madrid Florentino Perez menjelaskan alasan mendalam kepergian Jose Mourinho akhir musim ini. Penjelasan itu disampaikan Perez sebelum dirinya menyampaikan konferensi pers untuk mengumumkan kepergian Mourinho per 1 Juni 2013.
Perez menganggap tekanan yang begitu tinggi dari publik dan media Spanyol terhadap Mourinho sangat menyulitkan. Perez sebenarnya ingin Mourinho bertahan di Madrid untuk beberapa tahun lagi.
"Saya akan suka Mourinho tinggal selama bertahun-tahun, tapi banyak fans Madrid percaya bahwa tekanan terhadap dirinya yang disubjekkan tidak normal membuat seseorang hanya bisa berdiri dengan tekanan begitu banyak," kata Perez, seperti dikutip Marca, Senin, 20 Mei 2013.
"Sebelum kedatangan Mourinho kami telah tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar selama enam tahun berturut dan tidak lagi berada di unggulan teratas. Ini telah menjadi periode sukses, Real Madrid kembali ke tempat yang seharusnya," tambah Perez.
Sejak Mourinho melatih Madrid, El Real dibawanya tiga kali berturut-turut tembus ke semifinal liga Champions. Di semifinal musim pertama, mereka kalah dari Barcelona. Di semifinal musim kedua giliran Munchen yang menggagalkan ambisi Madrid. Dortmund menjadi sandungan Madrid di semifinalnya yang ketiga dalam tiga tahun terakhir.
"Kami memainkan sepak bola yang luar biasa musim lalu dan kami memecahkan setiap rekor. Musim ini, hanya cukup untuk sebuah 'klub fana', tidak layak bagi kita, dan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan klub ini," ujar Perez.
Real Madrid menutup musim 2012/13 dengan nirgelar. El Real kehilangan gelar liga jauh sebelum musim berakhir. Target La Decima lagi-lagi gagal di semifinal. Bahkan gelar yang paling "gampang" direbut yaitu Copa del Rey harus lenyap setelah disabet oleh tetangga mereka, Atletico Madrid. Dan Mourinho menyebut ini adalah musim terburuk selama dia melatih klub sepak bola.
