TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan Andik Vermansyah dalam mengolah bola telah memukau pencinta sepak bola Tanah Air. Pemain Persebaya 1927 ini juga mulai dikenal di dunia internasional, bahkan situs FIFA menggambarkan Andik sebagai Lionel Messi-nya Indonesia.
Ketenaran Andik juga menarik perhatian media Malaysia untuk mengulas pemain berusia 21 tahun ini. Namun, pemberitaan di negara jiran tersebut malah menimbulkan polemik baik di kalangan warga Indonesia maupun masyarakat Malaysia.
Media Harian Metro mengulas tentang Andik pada 9 November lalu. Tak ada yang provokatif dalam isi pemberitaannya. Isi tulisan berisi sanjungan kepada Andik yang bertubuh mungil. Artikel itu mengulas sepak bola di Indonesia yang sering melahirkan pemain mungil seperti Andik.
Namun judul tulisan yang dicetak dengan huruf besar berwarna merah cukup mencolok mata. Messi Indon, demikian judul yang dipilih Harian Metro, mengacu pada bintang Barcelona asal Argentina, Lionel Messi.
Pemilihan judul ini mengundang pro-kontra dari WNI dan warga Malaysia, khususnya di media sosial, bahkan hingga beberapa hari setelah berita itu dimuat. Beberapa orang menganggap penggunaan kata "Indon" oleh media Malaysia merupakan tindakan yang tidak pantas. "Menurutku arogan adalah sebutan bagi siapapun yg tidak bersedia menyebut nama orang atau negara lain dengan baik," tulis Siti Alfiah dalam komentar suatu grup facebook.
Pemakaian kata "Indon" di Harian Metro itu juga dikecam warga Malaysia. "Wartawan dan editor Harian Metro banyak yang tidak sensitif," kata Munawira Justmine, seraya menyarankan agar Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur menyampaikan protes kepada media tersebut.
Andik Vermansyah menjadi sajian halaman utama sejumlah koran di Malaysia karena dikabarkan bakal bermain untuk kesebelasan Negeri Sembilan (NS) pada Liga Malaysia musim mendatang. Andik disebut-sebut akan menggantikan pemain impor kelahiran Kamerun, Jean Emmanuel Effa Owona, yang pindah ke klub Teranggan.
