Kondisi atap stadion yang ambruk karena tertabrak derek konstruksi Itaquerao di Sao Paulo, Brasil (27/11). Sebelum insiden terjadi, pembangunan stadion ini sudah mencapai 94%. (AP Photo/Nelson Antoine)
TEMPO.CO, Sao Paolo - Panitia lokal penyelenggaraan Piala Dunia 2014, belum merilis laporan terbaru mengenai runtuhnya atap stadion Arena Corinthians di kota Sao Paolo, sebagai salah satu tempat pertandingan Piala Dunia 2014. Namun, sejumlah pengamat dan media lokal di Brasil memprediksi bahwa kejadian itu akibat kondisi tanah yang rapuh dan hujan deras.
Dikutip dari laporan Sky Sports, Rabu, 4 Desember 2013, kedua faktor tersebut membuat atap dengan mudah jatuh. Lebih lanjut laporan tersebut juga menyebutkan bahwa tindakan pencegahan akan segera diambil oleh panitia lokal untuk mencegah hal serupa terjadi di stadion yang lain.
Dengan deadline yang diberikan oleh FIFA selama 34 hari, laporan itu menegaskan, bahwa Brasil memiliki rencana cadangan untuk bisa memaksimalkan pembangunan 12 stadion yang akan digunakan sebagai tempat pertandingan Piala Dunia 2014.
Faktor cuaca memang menjadi sorotan utama dalam laporan tersebut. Hujan menjadi faktor yang benar-benar membuat dampak negatif untuk pembangunan stadion di Brasil. Beberapa pihak memang memberikan tekanan kepada panitia lokal untuk bisa meyakinkan masyarakat internasional bahwa Brasil sudah memiliki kesiapan 90 persen untuk menyelanggarakan Piala Dunia yang diikuti oleh 32 peserta.