TEMPO.CO, Makassar - PSSI Sulawesi Selatan akan mempunyai ketua baru hari ini, Sabtu, 15 Maret. Pemilihan nakhoda baru induk organisasi olahraga sepak bola itu berlangsung dalam musyawarah provinsi luar biasa (musprovlub) di Hotel Asyra, Makassar. Dua kandidat bersaing ketat, yakni Danny Irawan dan Mulyadi.
Musprovlub ini adalah suksesi ulang setelah kegiatan serupa di Hotel Grand Palace, Makassar, akhir Desember lalu, tidak diakui pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pusat. "Hanya dua agenda musprovlub. Pemilihan ketua dan pengesahan statuta," kata ketua panitia pelaksana, Budi Setiawan, hari ini.
Rencananya, pesta demokrasi insan sepak bola Sulawesi Selatan dibuka langsung oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, pukul 14.00 Wita. Kepastian itu disampaikan Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang juga pelaksana tugas Ketua Umum PSSI provinsi ini.
Pemilihan pimpinan PSSI Sulawesi Selatan melibatkan 36 pemilik suara. Mereka telah diverifikasi dengan rincian 24 pengurus cabang tingkat kabupaten/kota dan 12 klub amatir se-Sulawesi Selatan. Lalu ada dua klub berstatus peserta peninjau, yakni Palopo Raya dan Makassar United.
La Nyalla menegaskan pelbagai upaya dan manuver Kadir Halid serta Ryan Latief tidak mengurungkan niat panitia pelaksana. Kadir, yang berstatus inkumben dan terpilih dalam suksesi yang tak diakui, memang telah mempidanakan La Nyalla atas dugaan pencemaran nama baik.
Ryan Latief juga turut mempidanakan kubu La Nyalla atas tuduhan penganiayaan. Bos klub amatir, Makassar United, ini mengaku dikeroyok di Hotel Clarion, Kamis, 14 Maret 2014, oleh orang dekat Ketua Badan Tim Nasional PSSI itu. Saat kejadian, dirinya tengah bersalaman dengan La Nyalla.
Kadir dan Ryan belakangan tak akur dengan La Nyalla akibat pembekuan kepengurusan Kadir dkk. setelah mereka terpilih dalam musprov yang dianggap tidak sah. Bahkan mereka dihukum Komisi Disiplin PSSI berupa larangan beraktivitas di dunia sepak bola plus denda Rp 200 juta.
La Nyalla menilai tindakan Kadir dan Ryan merupakan upaya menggagalkan suksesi ulang. Mereka telah kehabisan akal sehingga menempuh cara tak sehat. "Siapa yang pukul (Ryan). Tidak betul! Itu hanya pengalihan isu," La Nyalla membantah.
Di lain pihak, Ryan mengaku punya bukti telah dianiaya orang dekat La Nyalla. Laporan ke Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat akan dilengkapi dengan rekaman kamera pengawas hotel dan visum. "Kacamataku juga pecah. Waktu itu, ada yang tarik rambut dan menamparku," ujar pria berlatar belakang pengusaha ini.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Terpopuler
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Ini Catatan Pengusaha kepada Jokowi
Jokowi Capres, Warga Semeru: Satria Piningit Datang