TEMPO.CO, Madrid - Bek Real Madrid, Sergio Ramos, kesal bukan kepalang ketika timnya dikalahkan Barcelona dalam duel El Clasico di Santiago Bernabeu, Senin dinihari, 24 Maret 2014. Menurut bek tim nasional Spanyol itu, kemenangan 3-4 Barcelona atas Madrid sudah diatur sebelum pertandingan dimainkan.
Kemenangan Barcelona atas Madrid dalam pertemuan kedua La Liga Spanyol musim ini memang berbau kontroversi. Barcelona unggul jumlah pemain setelah Ramos mendapat kartu merah langsung dari wasit Alberto Undiano Mallenco. Selain itu, wasit 40 tahun itu memberikan Barcelona hadiah dua penalti pada babak kedua.
Ramos diusir dari pertandingan karena dinilai melanggar Neymar di dalam kotak terlarang pada menit ke-63. Menanggapi pelanggaran tersebut, Ramos mengatakan dirinya bahkan sama sekali tidak menyentuh Neymar. "Namun tidak ada gunanya membicarakan hal itu. Itu tidak mengubah apa-apa," ungkap Ramos.
Sebelum Ramos dikeluarkan wasit, Madrid tampaknya akan keluar sebagai pemenang setelah unggul 3-2 atas Barcelona. Namun wasit kemudian memberikan dua hadiah penalti untuk Barcelona dan membalikkan keadaan menjadi 3-4. Kesal dengan hasil tersebut, Ramos menilai hasil itu sudah direncanakan sebelumnya.
"Setiap orang bisa melihat apa yang terjadi hari ini. Kami bisa mendapatkan sesuatu dari pertandingan ini, tapi kami tidak mendapatkan apa-apa. Ada beberapa hal yang tidak bisa dilawan. Hasil ini sudah direncanakan terlebih dulu," kata Ramos.
Dengan hasil ini, Madrid turun peringkat ke posisi kedua klasemen sementara La Liga. Real Madrid dan Atletico Madrid sebenarnya sama-sama mengumpulkan 70 poin, tapi El-Real kalah head to head dari Atletico. Sedangkan Barcelona di urutan ketiga dengan catatan 69 poin.
