Firman Utina (kanan) dibayangi pesepak bola Kamboja dalam pertandingan persahabatan di Gelora Delta Sidoarjo, Jatim, 25 September 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Sidoarjo - Pelatih sepak bola tim nasional Indonesia senior, Alfred Riedl, mengatakan anak asuhnya tidak menunjukkan permainan terbaik saat melawan timnas Kamboja di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis sore, 25 September 2014. Indonesia hanya menang 1-0 atas Kamboja berkat gol penalti Raphael Maitimo pada menit ke-44.
Menurut Alfred, skuad Garuda Merah tidak bermain sesuai dengan yang diharapkan. Ia menganggap anak asuhnya terlalu bermain santai dalam laga ini. Alfred menganggap timnas Kamboja menunjukkan kondisi fisik yang lebih baik.
Timnas Kamboja sebenarnya bukan tim yang terlalu bagus. Namun, karena semangat yang tinggi dan kemauan yang kuat disertai kondisi fisiknya yang prima, mereka mampu mengimbangi Garuda Merah. “Selain itu, Kamboja bermain kasar dengan melakukan pelanggaran kecil,” ujarnya.
Dalam Liga Indonesia, pelanggaran-pelanggaran kecil itu tidak terlalu diperhitungkan. Namun, apabila berlaga di tingkat internasional, pelanggaran kecil itu sangat dihitung.
Sementara itu, pelatih timnas Kamboja, Lee Tae-hoon, menuturkan Indonesia pada permainan kali ini tampil tidak cukup bagus. “Kami hanya berusaha menguasai pertandingan dan bermain ngotot,” kata Lee Tae-hoon seusai laga.
Penguasaan pertandingan itu, ujar dia, untuk memberikan perlawanan bagi timnas Indonesia yang sejak awal bermain tak bagus.