Di Buku Baru, Suarez Tangkis Tudingan Rasis
Editor
Nurdin Saleh TNR
Selasa, 28 Oktober 2014 07:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Stadion Anfield, 15 Oktober 2011. Liverpool mendapat kesempatan mencetak gol ke gawang Manchester United dari sepak pojok pada menit ke-62. Penyerang Liverpool Luis Suarez berusaha mencari celah. Tapi bek United, Patrice Evra, menjaga dengan ketat. Benturan-benturan kecil terjadi. Kedua pemain bertatapan tajam dan terlihat berdebat.
"Ia (Evra) bertanya kepada saya, 'kenapa saya menendang?'," ujar Suarez.
"Tapi itu pertanyaan yang sedikit munafik. Bagaimana bisa seorang pemain belakang yang mengisi waktu pertandingan dengan menendang, kemudian mengeluh kenapa ia ditendang?"(Baca juga: Suarez: Saya Sudah Berikan Segalanya di El Clasico)
Suasana perdebatan itu dituturkan ulang oleh Luis Suarez, yang kini bermain untuk Barcelona dalam biografi terbarunya Crossing The Line: My Story. Kisah tadi, menurut dia, adalah pemicu benturan-benturan lain dengan Evra-kini bermain untuk Juventus-dalam laga tersebut. Hal tersebut kemudian berujung sanksi larangan bermain dalam delapan pertandingan dan denda 40 ribu pound sterling oleh otoritas sepak bola Inggris kepada dirinya.
Sanksi itu diberikan FA setelah menilai Suarez bersikap rasis kepada Evra karena memanggil pemain sepak bola Prancis itu dengan sebutan "negro" pada salah satu insiden di pertandingan itu. Dalam bukunya, Suarez memang mengakui dirinya melakukan itu. "Ya (saya mengucapkan kata 'negro')," ujar dia.
Selanjutnya: Cela yang Bikin Suarez Murka
<!--more-->
Tapi Suarez membantah kabar bahwa sebutan itu sebagai pelecehan rasial. Menurut dia, perdebatan tersebut terjadi dalam bahasa Spanyol. Dalam bahasa Spanyol, kata pria 27 tahun itu, kata "negro" tak berarti buruk atau pelecehan. (Baca: Luis Suarez, Messi yang Hilang di Liverpool)
"Apakah kata 'negro' itu punya arti sama dalam bahasa Spanyol dan Inggris? Tidak. Tentu saja tidak," ujar Suarez lagi. Dia menambahkan, "Istri saya terkadang menyebut saya dengan sebutan 'negro atau 'negrito'. Nenek saya juga terbiasa memanggil kakek saya dengan 'negrito'. Saya tak mencoba berpura-pura dengan mengatakan bahwa itu adalah panggilan bersahabat kepada Evra, karena pada dasarnya kami bertikai. Tapi kata itu memang sama sekali tak bermaksud rasis."
Menurut Suarez, bahasa Spanyol memang memiliki beberapa ungkapan dalam memanggil seseorang, seperti guapo yang berarti tampan atau rubio yang berarti pirang.
"Tapi kata-kata itu hanya berupa ungkapan fisik. Tak lebih. Negro bisa saja merujuk kepada orang berambut hitam atau kulit gelap," kata Suarez.
Karena itu, Suarez menambahkan, "Apakah saya seorang rasis? Tidak, tentu saja tidak!"
Belum ada tanggapan dari Evra ihwal pembelaan Suarez yang terkesan "basi" itu. Dia memang baru memberikan pleidoi meski insiden itu telah berlangsung sekitar tiga tahun dan Evra sudah menceritakan detail masalah tersebut di pelbagai media.
Namun Suarez tak menilai hal itu sebagai hal yang sama sekali tak terlambat. "Karena saya masih merasa sedih dan marah memikirkan itu," ujarnya. "Insiden itu bakal menjadi cela karakter saya, mungkin untuk selamanya."
GUARDIAN | BBC | ARIE FIRDAUS
Berita Lain
Kapten Timnas Afrika Selatan Tewas Ditembak
Persipura Adukan Jacksen Tiago ke PSSI
Van Gaal Bilang Van Persie Bertindak Bodoh
Chelsea Ditahan MU, Mourinho Tetap Positif
Dua Sisi Fabregas dalam Laga MU Vs Chelsea