Didenda Rp 2 Miliar, PSIS Semarang Lumpuh  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 22 November 2014 08:41 WIB

Para pemain PSIS Semarang. ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Semarang - Manajer PSIS Semarang Wahyu Winarto tak bisa menyembunyikan kegelisahannya. Tak sekali pun ia tersenyum. Sambil mengisap rokok, sesekali matanya menatap tumpukan koran di meja rapat. Rata-rata koran-koran itu memajang foto dirinya terkait dengan hukuman PSSI terhadap PSIS Semarang dan PSS Sleman yang dituduh melakukan praktek sepak bola gajah. Skor 2-3 untuk kemenangan PSS adalah hasil gol bunuh diri semua.

Wahyu Winarto dan pelatih PSIS Eko Riyadi dijatuhi hukuman dilarang beraktivitas dalam persepakbolaan seumur hidup dan denda Rp 200 juta. Empat pemain tim ini, yakni kiper Catur Adi Nugroho, Komaedi, Fadli Manna, dan Saptono, mendapat hukuman larangan bertanding seumur hidup dan denda Rp 100 juta. Ada juga beberapa pemain dan ofisial yang dihukum dan didenda. Bagi PSIS, hukuman dari PSSI memang sangat berat. Apalagi banyak sekali item hukuman kepada para pemain dan ofisial (baca juga: Daftar Lengkap Hukuman Pelaku Sepak Bola Gajah).

Tak hanya larangan terlibat aktif dalam dunia sepak bola, ada juga denda yang harus dibayar. Total denda yang harus dibayar kepada PSSI mencapai Rp 2 miliar. "Ini sangat berat," kata Chief Executive Officer PT Mahesa Jenar Semarang A. Sukawijaya atau yang akrab dipanggil Yoyok Sukawi ini di kantornya.

Di tengah sulitnya mencari dana untuk kebutuhan tim, PSIS harus dihadapkan pada denda sebesar itu. Maklum, saat ini penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk tim sepak bola sudah tidak ada lagi. Walhasil, manajemen harus putar otak menggali dana dari berbagai sumber, dari tiket, sponsor, hingga sumbangan dari pihak lain. Akibat denda itu, PSIS bisa lumpuh, tak bisa menjalankan roda tim.

Meski berat, PSIS tetap akan berusaha menghadapi hukuman ini. Mereka segera mengajukan pembelaan. Yoyok menilai putusan PSSI ini tidak bertujuan untuk membina, tapi justru membinasakan. Sebab, para pemain ada yang dilarang bermain seumur hidup. Padahal para pemain juga punya keluarga yang harus dinafkahi.

Walaupun berat, Yoyok berjanji tak akan lepas tangan menjadi pengayom para pemain. Tim PSIS yang melakoni kompetisi 2014 memang sudah dibubarkan. Para pemain sudah diminta pulang. Namun PSIS juga sudah mengikat kontrak para pemain itu untuk menghadapi kompetisi musin 2015. "PT Mahesa Jenar tak akan mencederai kontrak dengan para pemain," kata Yoyok (baca juga: Sepak Bola Gajah, PSIS: Hukuman PSSI Terlalu Berat).

Jika tak bisa bertanding pada kompetisi di bawah naungan PSSI, para pemain akan tetap menjalani pertandingan-pertandingan seperti uji coba atau laga internasional di luar naungan PSSI. "Sebab, pemain PSIS masih muda-muda dan potensial," ujar politikus Partai Demokrat tersebut.

ROFIUDDIN



Berita lain:
3 Dosa Jokowi Saat Pilih Jaksa Agung Prasetyo
Hadiri Wisuda Kaesang, di Mana Jokowi Menginap?
Setelah Jokowi, Giliran Malaysia Cabut Subsidi BBM










Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya