Pemain Manchester City, Sergio Aguero, berselebrasi usai mencetak gol keduanya dalam pertandingan Liga Primer Inggris melawan Sunderland di Stadium of Light, Sunderland, 3 Desember 2014. City menang 4-1. REUTERS/Andrew Yates
TEMPO.CO, London: Kekalahan Manchester City 1-2 melawan tamunya, Barcelona, pada pertandingan pertama babak 16 besar Liga Champions, 24 Februari lalu, bukan karena kesalahan taktik memainkan dua ujung tombak Sergio Aguero dan Edin Dzeko. Hal itu ditegaskan Manajer The Citizen (julukan Manchester City), Manuel Pellegrini.
Pada pertandingan itu Pellegrini memainkan format 4-4-2, ketimbang 4-5-1 sebagaimana format pemain yang sering dimainkan The Citizen. Namun, Pellegrini banyak dikritik karena taktik itu dianggap menjadi penyebab Barcelona mendominasi penguasaan bola (di lapangan tengah).
Sebagaimana dikutip Daily Telegraph, Senin, 16 Maret 2015, Pellegrini mengatakan: "Saya tidak setuju kalau dikatakan kami memiliki masalah dengan taktik yang kami pilih dengan menempatkan dua penyerang. Barcelona bermain dengan tiga penyerang, Real Madrid dengan dua penyerang (melawan Schalke di Liga Champions), lalu apa bedanya."
Menurut dia, pada pertandingan kedua malam nanti, atau Kamis dinihari, pukul 02.45 WIB, 19 Maret 2015, The Citizen lebih baik bermain tanpa banyak menguasai bola di Camp Nou, kandang Barcelona, agar lolos ke babak perempat final.
"Mungkin tampil dengan dua penyerang kami harus bermain lebih baik dalam memainkan bola. Buat apa banyak menguasai bola karena itu permainan Barcelona. Tetapi kalau kami mendapat bola kami harus memainkannya lebih baik dan membahayakan pertahanan mereka," papar Pellegrini.
Ia juga menyatakan The Citizen harus bermain dengan intensitas tinggi dan cepat sepanjang 95 menit. Sejak awal pertandingan, para pemain harus tampil dengan gaya pilihan The Citizen, jelasnya.
Dengan cara itulah Pellegrini berharap The Citizen memperoleh hasil akhir yang lebih baik di Camp Nou nanti. "Tentu saja kalah 2-1 (di pertandingan pertama) bukanlah hasil yang kami inginkan. Kami harusnya menang. Kami punya keyakinan, dan tidak ada yang tak mungkin di sepak bola," kata Pellegrini lagi.