Juru bicara Kelompok 78 Saleh Mukadar (kanan) dan Sihar Sitorus (kiri). ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Surabaya-Pelaku pemukulan terhadap Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia (Persebaya 1927) Saleh Ismail Mukadar, Nurdin Longgari, menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jumat petang, 17 April 2015.
Nurdin yang tiba menggunakan Toyota Avanza warna hitam langung dibawa masuk ke ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum. Dia sempat mengepalkan tinjunya ke atas sambil tersenyum.
Nurdin langsung memasuki ruang penyidik Subdirektorat III, tepatnya di ruangan Kepala Unit V Komisaris A. Hafidz. Di ruang sebelahnya, penyidik sedang memeriksa Saleh sebagai korban.
Nurdin mengatakan menyerahkan diri secara sukarela karena sadar tindakannya memukul Saleh dalam diskusi di Studio SBO TV membahas dualisme klub Persebaya, Kamis malam, 16 April 2015 adalah keliru. "Kemarin saya emosi, itu spontanitas saya," kata Nurdin.
Menurut Nurdin perbuatannya itu kehendak sendiri dan tanpa ada yang menyuruh. Ia mengaku emosi saat menyimak jalannya diskusi karena ingin suasana Surabaya tetap kondusif. "Tidak ada yang memaksa saya (bertindak seperti itu)," kata dia.
Adapun Saleh Mukadar menanggapi baik penyerahan diri Nurdin. Saleh mengaku selaku korban pemukulan sudah diperiksa juga oleh penyidik sebagai saksi. "Saya sudah diperiksa sejak pukul 15.00, dan sampai sekarang belum selesai," kata dia.
Menurut Saleh penyidik banyak bertanya seputar kejadian itu, mulai dari krononologi kejadian hingga ancaman pelaku. "Saya juga diancam akan dibunuh waktu itu," kata dia.
Saleh menambahkan tidak akan melaporkan peristiwa itu karena laporan dari SBO TV dianggap cukup untuk mengusut kasus tersebut. "Karena saya di SBO TV sebagai tamu, maka mereka yang melapor, saya tidak perlu lapor lagi," kata dia.
