TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Save Our Soccer, Apung Widadi, menilai pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sudah tepat. Karena, ada di tubuh PSSI itu banyak masalah yang sudah terjadi bertahun-tahun.
Sebelumnya, Menteri Imam Nahrawi mengeluarkan surat keputusannya ihwal pembekuan PSSI pada Jumat, 17 April 2015. Besoknya, Sabtu 18 April 2015, PSSI melakukan kongres luar biasa dan memilih La Nyalla Mahmud Mattalitti sebagai ketua umum.
Menurut Apung, ada empat masalah di PSSI itu. "Pertama, masalah transparansi keuangan," kata Apung ketika dihubungi Tempo, Senin, 20 April 2015. PSSI, kata dia, selama ini tidak mau memberikan akuntabilitas keuangan.
Padahal, ucap Apung, pada 18 Februari 2015,Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan perkara nomor perkara 290/PDT.P/2014/PN.JKT.PST. Putusan itu membuat PSSI harus membuka informasi karena merupakan badan publik. Salah satunya keuangan. Dan di PSSI diduga ada ketidak transparansi dalam jual beli hak siar, dan dana APBN yang dipakai oleh PSSI.
Kedua, yaitu masalah tata kelola klub di Liga Super Indonesia. Menurut Apung, PSSI sangat buruk mengelola liga terbesar di Indonesia itu. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya klub yang telat membayar gaji pegawainya. Dan itu terjadi di klub bola besar dan kecil yang berada di bawah PSSI.
Ketiga, masalah pengaturan gol. Apung mengatakan, pengaturan gol ini sudah terjadi dari pertandingan LSI bahkan sampai pertandingan internasional di mana tim nasional bertanding membawa nama bangsa. "Saya punya rekamannya, dan nilai pengaturannya bisa mencapai miliaran rupiah," kata dia.
Menurut Apung, jika pertandingan itu melibatkan tim besar, maka biayanya semakin mahal. Karena, dari uang pengaturan uang gol, PSSI harus membayar wasit, pemain yang ikut bermain dalam pengaturan itu. "Keempat, PSSI diisi oleh orang-orang politikus," kata dia. "Makanya, tidak pernah berkembang dan minim prestasi."
Walaupun mendukung langkah berani yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahrga, Apung juga mengkritik langkah pemberian surat pembekuan. "Menpora sangat lambat dan memberikan surat itu satu hari sebelum kongres," katanya. "Menpora juga tidak punya exit plan yang jelas. Apa nanti tim transisi yang dibentuk benar-benar orang yang berkompeten?"
Selain itu, ucap Apung, banyak dugaan bahwa Badan Sepak Bola Dunia, FIFA akan memberikan sanksi kepada Indonesia. Namun, dia pesimistis FIFA akan memberikan sanksinya ke Indonesia. "Mereka sama saja seperti PSSI. Dan tak akan memberikan sanksi kepada Indonesia."
HUSSEIN ABRI YUSUF
Berita terkait
FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya
12 April 2019
PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).
Baca SelengkapnyaKAI Pantau Perjalanan Ratusan Bonek Surabaya-Bandung
6 Januari 2017
Ratusan anggota Bonek hendak menyampaikan aspirasi saat Kongres PSSI dilaksanakan di Bandung, Ahad, 8 Januari 2017.
Baca SelengkapnyaPSSI Bahas Nasib Alfred Riedl di Kongres Tahunan Bulan Depan
28 Desember 2016
Dalam kongres tahunan PSSI, selain dilakukan evaluasi terhadap kinerja Riedl, dibahas nasib tujuh klub, termasuk Persebaya Surabaya.
Baca SelengkapnyaProtes PSSI, Ribuan Bonek Gelar Aksi Parade Bela Persebaya
26 Desember 2016
Andi meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi melihat dan mendengar tuntutan Bonek.
Baca SelengkapnyaKomite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
11 November 2016
Edy berencana mengajak 12 anggota Komite Eksekutif PSSI untuk secepatnya bekerja.
Kecewa Kongres PSSI, Ribuan Bonek Tutup Jalan di Surabaya
10 November 2016
Bonek juga menyalakan flare sambil menutup jalan dan membakar tempat sampah dari karet.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Ini Pesan Kemenpora
10 November 2016
Edy Rahmayadi harus segera melakukan konsolidasi internal segera seusai Kongres PSSI.
Baca SelengkapnyaSave Our Soccer: Negara Gagal Mereformasi PSSI
10 November 2016
Menurut Akmal Marhali masih ada upaya-upaya kelompok tertentu untuk membuat kongres PSSI hanya milik kelompok tertentu.
Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
10 November 2016
Edy Rahmayadi mendapatkan 76 suara, mengalahkan Moeldoko yang memperoleh 23 suara.
Baca SelengkapnyaPendukung Edy Rahmayadi Masih Solid
9 November 2016
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta Gusti Randa menepis adanya rumor bahwa dukungan dari anggota kelompok 85 sudah tak solid lagi.
Baca Selengkapnya