Bobotoh Persib Bandung saat menyaksikan laga Persib Bandung melawan Pelita Bandung Raya pada Pertandingan Liga Qatar National Bank 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 7 April 2015. Persib Bandung memenangi laga derbi melawan Pelita Bandung Raya (PBR), dengan skor 3-0. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar kaget dengan langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberhentikan Liga Indonesia atau Liga QNB, yang merupakan hasil rapat Komite Eksekutif PSSI di Senayan, Sabtu, 2 Mei 2015.
"Saya sangat prihatin. Saya tidak menyangka PSSI akan mengambil langkah seperti ini karena sangat merugikan bagi persepakbolaan di Indonesia. Ini yang sangat saya tidak mengerti dan tidak masuk akal," ujar Umuh kepada awak media di Jatinangor, Sumedang, Ahad, 3 Mei 2015.
Dengan kondisi persepakbolaan nasional yang semakin membingungkan, Umuh mempertanyakan siapa yang akan bertanggung jawab terhadap masalah tersebut. "Sekarang sudah jelas, jangan saling menyalahkan. Siapa yang mau tanggung jawab," kata Umuh.
Umuh menilai keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan membuat tim transisi guna menyelesaikan kisruh itu kurang tepat. Pasalnya, kemungkinan besar tim transisi itu, ucap Umuh, tidak diakui oleh FIFA sebagai asosiasi sepak bola tertinggi di dunia.
"Kemarin Menpora bilang akan ada tim transisi. Saya bingung juga. Kalau ada transisi dan tidak diakui oleh FIFA juga kan itu akan jadi masalah. Padahal sudah jelas status dan aturannya, tapi kalau dilanjutkan juga PSSI sudah terlanjur dibekukan," kata Umuh.
Di lain pihak, pelatih kepala Persib Bandung Djadjang Nurdjaman tidak mau ambil pusing dengan kondisi itu. Menurut Djanur--panggilan Djadjang--saat ini fokus Persib adalah persiapan jelang pertandingan terakhir penyisihan grup H AFC Cup 2015 kontra Ayeyawady United di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu, 13 Mei 2015.
"Kami tetap melakukan persiapan. Kalau cukup waktu kita selingi dengan uji coba di sela-sela latihan biar pemain juga tidak jenuh," ucap Djanur.