Suasana Kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di areal Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Selatan, 22 Mei 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Alfitra Salamm mengatakan pemerintah siap bertanggung jawab apapun keputusan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) terhadap sepak bola Indonesia. "Pemerintah akan bertanggung jawab apapun juga keputusan FIFA yang dijatuhkan pada hari ini atau besok," ujar Alfitra kepada wartawan di kantor Kemenpora, Jumat, 29 Mei 2015.
Meski demikian, Alfitra berharap FIFA tidak akan menjatuhkan sanksi. "Tetapi semuanya ini menjadi tanggung jawab pemerintah," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia apabila Menpora tidak mencabut Surat Keputusan tanggal 17 April 2015 yang tidak mengakui seluruh kegiatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Akan tetapi, Menpora kukuh tidak mencabut SK tersebut apabila ada putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara.
Dalam putusan sela PTUN memutuskan dua hal. Pertama, mengabulkan permohonan PSSI sebagai penggugat. Kedua, meminta tergugat yaitu Menpora untuk menunda sementara keberlakuan SK Menpora Nomor 01307 tanggal 17 April 2015 yang isinya terkait pembekuan PSSI.
"Ini kan dalam proses peradilan, jadi biarkan saja pengadilan berjalan terus. Kita harap bahwa proses pengadilan yang sudah berjalan kita hormati dan moga-moga FIFA dapat memahami keadaan tersebut," ujar Alfitra.
Menurut Alfitra, Kemenpora terus memantau apa yang terjadi di Kongres FIFA di Zurich, Swiss. "Sampai detik ini, FIFA belum ada infromasi untuk mensuspend PSSI. Namun, yang jelas kita sangat berharap FIFA tidak mensuspend kita dan kami berharap FIFA mendengar situasi persoapan Indonesia sekarang," kata dia.
Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga
28 Januari 2022
Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga
Menpora Zainudin Amali juga memberikan pesan khusus kepada Rektor UPI agar membuat jurusan manajemen olahraga yang lulusannya bisa menjadi pengelola cabang olahraga