Vonis PTUN Besok, PSSI Optimistis Menang karena Bukti Ini

Reporter

Senin, 13 Juli 2015 12:43 WIB

Suasana salah satu ruangan Kantor PSSI yang telah selesai direnovasi di areal Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, 2 Januari 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Hukum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Aristo Pangaribuan optimistis majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta akan mengabulkan gugatan lembaganya saat pembacaan putusan akhir pada Selasa, 14 Juli 2015.

Dia mengklaim ada beberapa bukti yang diajukan PSSI yang menunjukkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah bertindak sewenang-wenang dengan tak mengakui kepengurusan PSSI di bawah Ketua Umum La Nyalla Mahmud Mattalitti serta diterbitkannya surat keputusan (SK) pembekukan PSSI pada 17 April lalu.

Aristo menjelaskan, pada 29 April lalu, federasi sepakbola dunia, FIFA, mengundang La Nyalla Mattalitti untuk menghadiri Kongres FIFA yang berlangsung pada 28-29 Mei 2015. "Melalui surat tersebut, FIFA sebagai induk organisasi internasional telah mengakui La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Umum PSSI," ucapnya ketika dihubungi Tempo, Senin, 13 Juli 2015.

Surat undangan dari FIFA, tutur dia, menunjukkan jika La Nyalla Mattalitti, yang dipilih melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya pada 18 April lalu, telah diakui secara sah di dunia internasional.

Bukti lain, kata dia, menunjukkan Kemenpora mengakui KLB PSSI di Surabaya, yakni hadirnya Kepala Bidang Organisasi Olahraga Prestasi Kemenpora Edi Nurinda dalam KLB. PSSI, ucap dia, memiliki foto Edi Nurinda yang berada di KLB PSSI pada 18 April lalu. "Hadirnya salah satu pejabat Kemenpora menunjukkan pemerintah mendukung terlaksananya Kongres Luar Biasa PSSI," ujar Aristo.

Selain itu, keterangan saksi ahli yang dihadirkan PSSI dalam persidangan, Lintong Siahaan, menunjukkan pemberian sanksi oleh Kemenpora terhadap PSSI tidak melalui Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. Menurut Lintong, tutur Aristo, Kemenpora seharusnya mengikuti UU Administrasi Pemerintahan. Berdasarkan UU tersebut, Kemenpora tidak mempunyai fungsi menghukum. "Jika Kemenpora menemukan keganjilan atau tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh PSSI, Kemenpora harus mengajukan proses tersebut ke PTUN," katanya.

Kisruh antara PSSI dan Kemenpora bermula dari tindakan PSSI yang menyetujui Arema Malang dan Persebaya Surabaya mengikuti Liga Super Indonesia pada 4 April lalu. Padahal dua klub tersebut dinyatakan tak lolos verifikasi oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Akibatnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi membekukan PSSI.

Pembekuan tersebut berujung pada sanksi yang diberikan FIFA kepada PSSI. Merasa dirugikan, PSSI menggugat Kemenpora melalui PTUN.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.

Baca Selengkapnya

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930

Baca Selengkapnya

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan

Baca Selengkapnya

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.

Baca Selengkapnya

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.

Baca Selengkapnya

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.

Baca Selengkapnya

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

26 Desember 2020

PSSI Akan Gelar Kongres Tahunan Pada 27 Februari 2021

PSSI dijadwalkan akan menggelar kongres tahunan pada 27 Februari 2021 yang akan dilakukan secara virtual.

Baca Selengkapnya

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

12 April 2019

FIFA Datangi PSSI Terkait dengan KLB, Ini Hasilnya

PSSI berkonsultasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) di Jakarta terkait kongres luar biasa (KLB).

Baca Selengkapnya

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

24 November 2018

Andik Sebut Persiapan Timnas Piala AFF 2018 Kurang Panjang

Pemain sayap kawakan, Andik Vermansah, mengatakan persiapan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 sangat minim sekali.

Baca Selengkapnya