Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman diangkat oleh para pemainnya usai menjuarai Liga Super Indonesia 2014 di Palembang, Sumatera Selatan, 7 Novmber 2014. Persib mengalahkan Persipura lewat adu penalti. ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Bandung - Pelatih Kepala Persib Bandung Djadjang Nurdjaman tak mau ambil pusing dengan pernyataan pelatih Pusamania Borneo FC Iwan Setiawan yang mengatakan strategi yang diterapkan Djadjang masih rapuh.
Menurut Djadjang, pernyataan Iwan itu merupakan salah satu bentuk perang mental menjelang laga perempat final Piala Presiden antara skuad Maung Bandung--julukan Persib menghadapi Pusamania, di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu, 19 September 2015.
"Biarkan saja, saya tidak peduli orang mau ngomong seperti apa, bagi kami jangan sampai terpengaruh," ujar Djanur, sapaan akrab Djadjang, saat dihubungi, Minggu, 13 September 2015.
Bahkan, Djanur mengaku tidak terpengaruh sedikit pun dengan pernyataan yang dilontarkan Iwan. Saat ini, kata dia, dirinya sedang fokus mempersiapkan skuad terbaiknya menghadapi laga tandang melawan tim berjulukan Pesut Etam.
"Lawan memang cukup berat. Supaya anak-anak lebih konsentrasi, saya tidak akan tanggapi. Biarkan saja dia mau ngomong apa," ujar Djadjang.
Pusamania merupakan salah satu tim peserta Piala Presiden yang banyak dihuni pemain bintang. Selain diperkuat pemain senior Ponaryo Astaman, klub ini juga berhasil memboyong penyerang asal Papua, Boaz Salossa.
"Yang pasti kita harus menyiapkan strategi di sana, dan mengembalikan kondisi fisik yang cukup kelelahan kemarin. Itu strategi taktis kita menghadpai PBFC dan peningkatan kondisi fisik," ujar Djadjang.