Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya
Editor
Febriyan
Sabtu, 3 Oktober 2015 12:44 WIB
TEMPO.CO, Malang - Arema Cronus berambisi melanjutkan rekor tidak terkalahkan atas Sriwijaya FC dalam lima pertandingan terakhir sejak 2013 dan pada ajang berbeda. Malam ini, Sabtu, 3 Oktober 2015, kedua kesebelasan kembali bertemu untuk keenam kalinya dalam pertandingan leg pertama babak semifinal Piala Presiden di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Asisten pelatih Arema Cronus, I Made Pasek Wijaya, memastikan kemenangan keenam menjadi harga mati meski tiga pemain absen, yakni Samsul Arif Munip, Ferry Aman Saragih, dan Juan Revi Auriqto, karena menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. “Semua strategi sudah dimatangkan, tinggal dieksekusi di lapangan. Ini laga yang sangat krusial bagi kedua tim. Meski Samsul absen, misalnya, kami masih punya duet Cristian Gonzales dan Lancine Kone yang sedang tajam-tajamnya. Namun kami pun pantang meremehkan lawan,” kata Made di Malang, Sabtu, 3 Oktober 2015.
Arema memiliki rekor yang bagus dalam lima pertandingan terakhir melawan Laskar Wong Kito. Kemenangan pertama diraih Arema saat membekuk Sriwijaya 3-1 pada turnamen Piala Gubernur Jawa Timur, 16 Desember 2013. Kemenangan kedua (1-0) didapat pada babak perempat final Inter Island Cup, 21 Januari 2014. Arema menang lagi 2-0 dalam kompetisi Liga Super Indonesia pada 9 Februari 2014, disusul kemenangan 2-1 dalam ajang yang sama pada 24 Agustus 2014. Kemenangan kelima tercipta pada babak penyisihan Piala Indonesia, 5 September lalu. Arema menang 3-1.
Selain mempertahankan supremasi, kemenangan atas Laskar Wong Kito pada leg pertama akan sangat menentukan peluang menang pada leg kedua, sehingga Arema bisa menapak babak final. Leg kedua mungkin diselenggarakan di Jakarta pada 11 Oktober nanti lantaran kandang Sriwijaya di Palembang masih diselimuti kabut asap.
Benny Dolo alias Bendol, pelatih Sriwijaya, mengakui rekor pertemuan berpihak pada Arema. Namun, menurut dia, Sriwijaya datang jauh-jauh bukan untuk jadi pecundang. Bendol menyatakan siap melakukan “pecah telur” di Kepanjen dengan sebuah kemenangan yang ciamik.
Kemenangan akan membuka peluang ke babak final makin besar. Peluang menang sangat terbuka lantaran 20 pemain yang dibawanya kini dalam kondisi fisik prima. Mereka pun bebas dari hukuman kartu kuning dan merah sehingga semuanya bisa dimainkan.
“Dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi, sehingga statistik pertemuan itu bukan jaminan tuan rumah bisa menang lagi. Kami datang ke sini untuk menang,” ujar Bendol, bekas pelatih Arema pada era kepemilikan Bentoel Prima.
ABDI PURMONO