Pemain Uruguay, Edinson Cavani tertunduk lesu setelah menerima kartu merah dari wasit saat perempat final Copa America 2015 di National Stadium, Santiago, Chili, 25 Juni 2015. REUTERS/Ivan Alvarado
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas Uruguay, Oscar Washington Tabarez, mengkhawatirkan ketinggian La Paz sebagai musuh utama para pemainnya ketika menjalani laga pembuka babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan melawan tuan rumah Bolivia.
Pertandingan Bolivia menjamu Uruguay dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 9 Oktober 2015, mulai pukul 02.00 WIB.
Ketinggian Kota Bolivia, yang berada pada ketinggian 3.637 meter di atas permukaan laut, membuat oksigen sangat tipis, dan itu sangat menyulitkan tim lawan mana pun yang bertandang ke La Paz. Kondisi itulah yang membuat Bolivia nyaris selalu menang ketika bertanding di La Paz. Bolivia hanya kalah dua kali dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2014.
Begitu pula dengan Uruguay yang selalu mengalami kesulitan untuk memetik tiga angka saat menghadapi Bolivia di La Paz. Dengan demikian, La Verde (Si Hijau), julukan Bolivia, difavoritkan menjungkalkan La Celeste (Biru Langit), julukan Uruguay, dalam pertandingan di Stadion Hernando Siles.
“Statistik menunjukkan tidak memihak kami ketika bermain di La Paz. Ini sungguh sulit, dan saya tidak berpikir bahwa pertandingan kali ini bakal berjalan berbeda,” kata Oscar Washington Tabarez.
Kesulitan Uruguay bertambah karena mereka tak bisa menurunkan dua bintang di lini depan. Keduanya adalah Luis Suarez yang masih kena skors akibat menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini, pada Piala Dunia 2014 dan Edinson Cavani yang mendapat kartu merah dalam Copa America 2015.
Untuk Piala Dunia 2018, Amerika Selatan mendapat jatah empat tim teratas dalam klasemen akhir untuk lolos ke putaran final di Rusia dan masih bisa menambah satu tim lagi jika peringkat lima bisa menang play-off antarbenua melawan juara kualifikasi zona Oseania, yang kemungkinan besar diisi Selandia Baru.