TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kiper tim nasional Indonesia, Kurnia Sandy, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo sejak Sabtu malam kemarin. Dia mengalami sakit panas tinggi sejak sepekan terakhir yang menyebabkan daya ingatnya hilang.

Kondisi eks kipper timnas Primavera itu diduga karena mengalami depresi setelah lama menganggur. "Suami saya tidak terbiasa lama menganggur. Sebelumnya ada saja kerjaan untuk melatih," kata istri Kurnia Sandy, Ari Listiowati, saat ditemui di paviliun RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad, 25 Oktober 2015.

Sebelum pemerintah membekukan PSSI, Sandy bekerja sebagai asisten pelatih kiper timnas sepak bola di bawah 16 tahun (timnas U-16). Namun sejak nasib timnas U-16 tidak jelas, dia banyak berada di rumah berkumpul bersama istri dan kedua anaknya, Safira Nuril dan Siradj Akhsal, di Perumahan Mutiara Regency Blok E No 6, Sidoarjo, Jawa Timur. "Dulu kalau libur kompetesi pulang ke rumah paling lama sebulan," kata Ari.

Untuk mengisi waktu, Kurnia Sandy melatih sebuah sekolah sepak bola lokal (SSB) di Sidoarjo, SSB Real Madrid. "Sebelumnya papi melatih SSB Simo di Surabaya. Karena jauh, papi akhirnya pindah melatih SSB Real Madrid," ujar anak Kurnia Sandy, Safira Nuril.

Kabar Kurnia Sandi dirawat di rumah sakit cepat menyebar. Sejumlah sahabat saat di Timnas Primavera satu per satu mulai datang menjenguk. Bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi datang menjenguk siang tadi sekitar pukul 13.30.

Sandy sempat bergabung dengan timnas Primavera pada 1994. Selama kariernya dia pernah membela Pelita Jaya, Persikabo Bogor, PSM Makassar, Arema, Persik Kediri, Persebaya Surabaya, dan Mitra Kukar.

NUR HADI

Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan
Ribut Risma Tersangka: 5 Hal Ini Mungkin Anda Belum Tahu