Pemain Persib Bandung Achmad Jufriyanto merayakan golnya ke gawang Sriwijaya FC dalam laga final Piala Presiden 2015 di Gelora Bung Karno, Jakarta, 18 Oktober 2015. Hasil ini memastikan Persib mampu mempertahankan dominasinya di kancah sepak bola Indonesia dalam dua tahun terakhir. Pada kompetisi Liga Super Indonesia 2014, Persib juga memastikan diri menjadi yang terbaik dengan mengalahkan Persipura Jayapura. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Pemain Persib Bandung Yandi Sofyan menilai perjalanan klub ini dalam mengarungi turnamen Piala Jenderal Sudirman cukup berat. Pasalnya, kata dia, lawan yang bakal dihadapi Persib terbilang memiliki kekuatan merata.
Tergabung di Grup C bersama Surabaya United, Persela Lamongan, Pusamania Borneo FC (PBFC), dan Persatuan Sepak Bola TNI membuat skuad berjulukan Maung Bandung tersebut dipastikan tidak akan mudah lolos menuju fase delapan besar. Apalagi, kata dia, Persib bakal melakoni seluruh laga penyisihan itu dengan status tandang.
"Mau di Malang, Bali, Surabaya, mungkin sudah enggak kayak dulu, mungkin di Surabaya lebih menguntungkan karena Bobotoh juga pasti datang, kan kita tahu Bobotoh," ujar Yandi di mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Rabu, 4 November 2015. (Baca: Jelang Piala Sudirman, Persib Compang-camping, Ada Apa?)
Menurut Yandi, dari keempat klub yang bakal menjadi lawan Persib di Grup C, tidak satu pun tim yang patut disepelekan dari segi kemampuan. Tidak terkecuali PS TNI, yang notabene bakal diperkuat eks pemain timnas U-19 dan U-23.
Yandi menilai PS TNI merupakan satu-satunya tim yang bakal menjadi tim kuda hitam dalam turnamen yang kembali dipromotori Mahaka Sports and Entertainment itu. "Bisa jadi, karena mayoritas pemain muda, berlabel timnas juga," ujar pemilik nomor punggung 99 itu.
Namun Yandi mengaku tetap optimistis Maung Bandung mampu melalui fase penyisihan turnamen ini dengan hasil manis. "Kita optimistis dapat berbicara banyak pada turnamen itu, karena tidak ada yang tidak mungkin," ucapnya.