TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menawari Barcelona tiket berlaga di Liga Utama, Ligue 1. Barcelona akan mendapat suaka tersebut jika La Liga mengusir mereka.
Sebelumnya, Presiden La Liga Javier Tebas memperingatkan, mereka akan menendang keluar Barca. "Jika Catalonia merdeka, pertimbangkanlah Hukum Olahraga yang akan diterapkan di seluruh Spanyol. Barcelona tidak akan mendapat izin bermain," ujarnya. Klub Barcelona bermarkas di Ibu Kota Catalonia.
Majalah politik Prancis, Challenge, memberitakan, tawaran itu merupakan bentuk dukungan politik terhadap kemerdekaan Catalonia. Valls mencontohkan, tim Monako dapat turut bermain di liga utama Prancis karena alasan politik. "Monako bermain di Ligue 1, kenapa Barcelona tidak?" katanya secara retoris.
Valls mengaku, penawaran ini merupakan aspirasi masyarakat Prancis. Selain itu, politikus 53 tahun ini merupakan penggemar berat Barca. "Saya pendukung bola, penggemar Barca. Barca mengalir dalam darah saya. Prancis tahu itu. Mereka meminta saya memasukkan Barca dalam unjuk rasa," ujarnya.
Perdebatan tentang kemerdekaan Catalonia beberapa kali hadir dalam laga Barcelona.
Asosiasi Sepakbola Uni Eropa (UEFA) bahkan menjatuhkan denda sebesar 40 ribu euro atau RP 612 juta, setelah pendukung Baca mengibarkan bendera kemerdekaan Catalonia ketika menjamu Bayern Leverkusen pada September 2014.
Sebelumnya, Barca juga mendapat denda 30 ribu euro atau Rp 459 juta akibat hal serupa. Pendukung mereka mengibarkan bendera Estaladas dan menyanyikan slogan kemerdekaan pada final Liga Champions di Berlin.
Di lain sisi, para pendukung Barcelona, yang menolak kemerdekaan Catalonia, berang atas politisasi Barca. Bek Barca, Gerard Pique, mendapat serangan karena mengunggah fotonya merayakan Hari Nasional Catalonia. Gerard Pique sendiri tidak pernah secara terbuka menyatakan dukungan kemerdekaan.
Catalonia rencananya menggelar referendum kemerdekaan pada 9 November 2015. Padahal Pemerintah Spanyol menganggap pemungutan suara itu tidak sesuai dengan konstitusi.
THE TELEGRAPH | GURUH RIYANTO