TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) mematok target 10 medali emas pada SEA Games XXVI pada 11-22 November mendatang. Ketua Umum PB PRSI Hilmi Panigoro menyatakan bahwa dari total target medali itu, subcabang renang diharapkan bisa meraup medali paling banyak. "Kami ingin lima emas dari renang," katanya di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Jasa Marga dan Jasindo, Rabu 11 Mei 2011.
Target ini memang menjadi upaya perbaikan atas prestasi yang ditorehkan pada SEA Games Laos 2009. Tiga medali emas dipersembahkan untuk Indonesia saat itu. Dua emas dari subcabang renang yaitu dari Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung dan tim 4x100 meter gaya ganti perseorangan. Satu emas lainnya dipersembahkan dari loncat indah nomor sinkronisasi putra papan 10 meter.
Tahun ini, loncat indah juga diharapkan untuk kembali mempersembahkan satu medali emas. Sisanya diharapkan datang dari renang perairan terbuka, polo air, dan renang indah. "Kita mempunyai peluang dua medali emas di renang perairan terbuka," kata Sekretaris Jenderal PB PRSI, Tonny P Sastramiharja dalam kesempatan terpisah.
Secara keseluruhan cabang akuatik akan memperebutkan 38 medali emas di SEA Games. Dengan persiapan yang sudah berada dalam hitungan bulan ini, Tonny mempercayakan proses pembangunan lokasi pertandingan yang kini masih belum rampung. "Kami mempercayakan kepada panitia lokal saja, tidak perlu lagi mencari solusi lain," katanya.
Seperti diketahui cabang renang dan lainnya akan digelar di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang. Hingga saat ini proses pembangunan masih belum rampung. "Kami diberitahu bahwa venue itu akan kelar pada bulan September," katanya.
Sementara itu, untuk proses persiapan sendiri PB PRSI setidaknya bisa bernafas lega dengan adanya dukungan dari Jasa Marga dan Jasindo. Kedua BUMN ini sudah menyatakan komitmen mereka untuk memberikan dukungan kepada PB PRSI dalam bentuk sponsorship. PT Jasa Marga memberikan sponsor senilai Rp 1 miliar sementara Jasindo memberikan Rp 250 juta.
EZTHER LASTANIA