TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komite Kompetisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sihar Sitorus membantah tudingan yang menyatakan PSSI melakukan pembohongan publik dengan mencatut nama lima klub dalam daftar klub peserta kompetisi Indonesia Premier League. Sihar menuding balik ada oknum di beberapa klub yang sengaja melakukan penyesatan informasi.
"Kalau dikatakan kami melakukan melakukan kebohongan publik, justru sebaliknya. Merekalah yang melakukan penyesatan. Kami tidak melakukan kebohongan karena semua dijelaskan secara transparan," katanya ketika dihubungi, Jumat, 28 Oktober 2011.
Sihar Sitorus bersama CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo selaku operator kompetisi Indonesia Premier League (IPL) pada Rabu, 26 Oktober lalu mengumumkan 18 klub peserta kompetisi. Jumlah ini menyusut karena sebelumnya PSSI menetapkan 24 klub sebagai peserta kompetisi IPL.
Ke-18 klub tersebut, yaitu Persiraja, PSMS, Semen Padang, Persib, Persija, Persijab Jepara, Persiba Bantul, Persibo Bojonegoro, Persebaya, Persema, Arema, PSM Makasar, Bontang FC, Persidafon, Persiwa, Persipura, Mitra kukar, dan Sriwijaya FC.
Masalah muncul ketika ada perwakilan dari lima klub tersebut yang merasa tak pernah melakukan pendaftaran ulang ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo. Kelima klub itu, yaitu Persipura, Mitra Kukar, Wamena, Persidafon, dan Sriwijaya FC.
Saat rapat umum pemegang saham PT Liga Indonesia yang berlangsung Kamis kemarin, perwakilan kelima klub ini menuding PSSI telah melakukan pembohongan publik dengan menyatakan mereka akan ikut kompetisi IPL. Padahal, mereka hanya menganggap kompetisi yang digelar PT Liga Indonesia-lah yang sah.
Sihar mengatakan, saat 18 klub calon peserta IPL diumumkan, ada tiga klub yang statusnya dalam catatan. Ketiganya, yaitu Persiwa, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC. Berkas ketiga klub tersebut belum lengkap. Pihaknya menunggu hingga 27 Oktober kemarin. Namun, sampai tenggat yang ditetapkan, Persiwa dan Sriwijaya belum juga melengkapi dokumen.
PT Liga Prima Indonesia Sportindo, kata Sihar, juga telah melakukan kontak dengan klub-klub tersbut untuk memastikan mereka akan ikut IPL. "Ada pembicaraan antara liga dengan klub yang bersangkutan dimana mereka akan memberi dokumen pada tanggal 27 Oktober," katanya. Mitra Kukar, Sihar melanjutkan, bahkan telah mengirim dokumen kelengkapan yang diminta. "Mereka kemarin sudah memasukkan dokumennya."
Sihar mengatakan PSSI kemungkinan akan memberikan sanksi kepada klub-klub yang menolak bermain di IPL. Namun, jenis sanksi apa yang akan dijatuhkan, belum dibahas. "Itu yang harus kita bicarakan secara internal, yaitu di Komite Eksekutif. Mungkin juga dengan Komite Etik," katanya.
Mengenai hasil RUPS PT Liga Indonesia, Sihar melanjutkan, PSSI tak mengakui hasil tersebut. PSSI telah mencabut kewenangan PT Liga Indonesia menggelar kompetisi profesional dan telah menunjuk penggantinya, yaitu PT Liga Prima Indonesia Sportindo. "PSSI sudah mencabut PT Liga untuk menyelenggarakan liga profesional," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR