TEMPO Interaktif, Surakarta – Indonesia akan menjalani partai hidup-mati melawan Qatar di lanjutan laga Pra-kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia di Qatar. Jika tim nasional sepak bola senior gagal menang, bisa dipastikan Indonesia tersingkir dari persaingan. Sebab, dalam tiga partai sebelumnya, tiga kali pula Indonesia menelan kekalahan.
Meskipun posisi timnas sepak bola senior di ujung tanduk, namun pelatih Wim Rijsbergen mengaku tidak tertekan dengan kondisi tersebut. “Saya tidak merasa punya beban. Saya tidak dalam posisi tertekan,” ujar Wim kepada wartawan seusai memimpin latihan timnas senior di Stadion Manahan, Solo, Jumat, 4 November 2011.
Dia juga mengaku tidak peduli dengan jabatannya, termasuk jika akhirnya dipecat oleh pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menurutnya, pengurus PSSI pasti memahami posisinya saat ini yang harus melatih timnas dalam situasi tidak ada kompetisi. Hal itu menyebabkan dia tidak bisa memantau pemain dalam partai kompetitif, sekaligus melakukan seleksi berdasarkan kemampuan pemain di kompetisi.
Sebelumnya, Wim menyatakan optimistis mampu mengalahkan tuan rumah Qatar. Dia mengatakan siap melakukan balas dendam di Qatar dan merebut kemenangan. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah adaptasi cuaca panas di Qatar dan mencoba memperagakan pola permainan umpan pendek dengan satu-dua sentuhan.
UKKY PRIMARTANTYO