TEMPO.CO, Nyon - Presiden UEFA, Michel Platini, member peringatan kepada klub-klub Eropa tentang aturan Financial Fair Play (FFP). Ia akan menegaskan bahwa badan sepak bola Eropa tidak akan membuat pengecualian bagi klub yang tak mematuhi aturan FFP.
Ketika jendela transfer pemain tiba, klub tak jarang menggelontorkan dana besar untuk mendapatkan pemain incaran mereka. Terlebih lagi bagi klub-klub yang didukung oleh aliran dana yang kuat.
Namun Platini siap menindak setiap klub yang melanggar aturan FFP, baik tim kecil maupun tim besar. “Aturan tersebut sudah disetujui oleh semua klub, politisi, hakim, dan Uni Eropa,” kata Platini. “FFP adalah aturan keras bagi tim manapun, terlepas dari apakah kita sedang membahas Paris Saint-Germain, Juventus, atau tim lainnya.”
FFP sendiri sudah mulai diterapkan sejak 1 Juni 2011 lalu. Aturan tersebut ditujukan bagi tim dengan neraca keuangan yang mengalami kerugian, atau bisa juga menindak tim yang sarat dengan utang.
Kasus yang menimpa Malaga bisa dijadikan contoh bagi klub lain. Sejak dibeli Abdullah Al-Thani, Malaga mampu membeli pemain bintang macam Santi Cazorla, Joaquin Sanchez, dan Ruud van Nistelrooy. Namun di akhir musim lalu sang pemilik menghentikan aliran dana. Hal itu membuat Malaga menjual beberapa pemain seperti Cazorla dan Salomon Rondon.
Platini sendiri sudah berbicara dengan direktur dari semua klub, dan telah menekankan bahwa FFP adalah aturan yang sangat penting. “FFP tidak akan membuat klub berhenti membeli pemain, selama anggaran mereka masih mencukupi,” ujar Platini.
GOAL | ANTONIUS WISHNU
Berita terpopuler:
Bekas Pemain City Kritik Mancini
UEFA Super Cup, Chelsea Dicukur Atletico
Gagal Jadi Pemain Terbaik Eropa, Messi Tak Kecewa
Ferguson: Cedera, Berkah buat Rooney
Van Gaal Coret Van der Vaart dan De Jong