TEMPO.CO, Jakarta- Rahmad Darmawan menegaskan tidak ada masalah bagi dia menjadi pelatih kepala sekaligus manajer tim nasional (timnas) di bawah usia 23 (U-23). ”Tidak ada masalah bagi saya, sepanjang ada staf yang cakap untuk menangani hal non-kepelatihan,” kata Rahmad saat dihubungi, Ahad, 19 Mei 2013.
Rabu pekan lalu, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dan Badan Tim Nasional memutuskan Rahmad Darmawan merangkap jabatan manajer dan pelatih kepala bagi timnas U-23 proyeksi SEA Games ke-27 di Myanmar 2013. Sebelumnya, jabatan manajer timnas dipegang Edi Nurinda.
Menurut Rahmad, Satlak Prima dan BTN menyatakan akan menempatkan orang-orang yang kompeten dalam manajemen timnas untuk mendukung tugas-tugas Rahmad. “Untuk menjalankan tugas itu saya telah meminta dukungan orang-orang yang memiliki kapasitas bekerja dalam timnas,” ujarnya.
Rahmad menambahkan, sistem pelatih merangkap manajer memang masih belum lazim di Indonesia. Padahal, negara-negara maju sudah menerapkan itu, kata Rahmad. Menurut dia, sistem ini terbukti efektif.
“Saya bertugas merancang visi tim dan menerapkannya,” kata Rahmad. Sedangkan soal sarana-prasarana, kata Rahmad, ia akan dibantu staf yang akan berkonsentrasi pada masalah itu. Dia ungkapkan, sistem manajer-pelatih ini sudah pernah diterapkan saat pelatih asal Austria, Alfred Riedl, menangani tim merah-putih.
Pada SEA Games 2011 lalu, Rahmad membawa timnas meraih medali perak. Untuk SEA Games 2013 nanti, Rahmad diberi target meraih medali emas.
Di tempat terpisah, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) La Nyalla Mattalitti menyatakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mulai menerapkan sistem manajer merangkap pelatih dalam persepakbolaan Indonesia. ”Ini adalah tren sepak bola sekarang,” katanya melalui pesan singkat.
Menurut La Nyalla, PSSI ingin membangun tradisi manajemen tim sepak bola yang efektif dengan menerapkan manajer merangkap sebagai pelatih kepala. ”Karena memang kepala pelatihlah yang menjadi orang kunci dalam tim,” ujarnya.
Tugas seorang manajer-pelatih, lanjut La Nyalla, tetaplah berfokus pada kepelatihan. Terkait hal-hal non-teknis, seperti administrasi dan logistik, akan diurus supporting team, kata dia.
Perangkapan manajer-pelatih tidak serta merta langsung diterapkan di seluruh Indonesia. PSSI memulainya dari timnas di bawah usia 23 tahun (U-23) yang dipersiapkan menghadapi SEA Games 2013.
GADI MAKITAN