TEMPO.CO, Madrid - Striker dan juga bintang FC Barcelona, Lionel Messi dan ayahnya, Jorge Horacio Messi menghadapi penyelidikan penggelapan pajak setelah jaksa menuduh mereka merugikan negara senilai 4 juta euro Rp 52 miliar.
Jaksa, Raquel Amadao mengatakan Messi dan ayahnya menggunakan jaringan perusahaan lepas pantai untuk menghindari pajak dari pemerintah Spanyol terhadap beberapa kontrak iklannya. Keluhan berfokus pada pengecekan pengisian pajak terhadap Messi dari tahun 2007 hingga tahun 2009. Jaksa menuduh ayah Messi mendirikan sebuah perusahaan lepas pantai di tahun 2005 dengan menggunakan popularitas Messi saat masih berusia di bawah umur.
Pada akun facebooknya, Messi menuliskan, “Kami terkejut karena tidak pernah melakukan pelanggaran apapun,” seperti dikutip New York Times, Kamis, 13 Juni 2013.
Saat ini Spanyol sedang memerangi kasus penggelapan pajak secara besar-besara. Krisis yang berkepanjangan juga telah mengurangi pendapatan pajak Spanyol. Puluhan kasus penggelapan pajak yang sebelumnya tidak terungkap, kini menjadi bulan-bulanan pihak kepolisian. Beberapa pelaku penggelapan pajak berpusat pada politisi, pengusaha, dan bahkan anak mertua dari Raja Juan Carlos.
Keuangan sepakbola Spanyol juga menjadi sorotan di tengah krisis ekonomi yang melanda Spanyol. Total tunggakan pajak klub-klub La Liga kepada pemerintah Spanyol diperkirakan mencapai 750 juta euro atau Rp 9,8 triliun. Ini menghambat pengucuran dana jaminan sosial sebesar 16,6 juta euro atau Rp 218,9 miliar.
NY TIMES | REZA ADITYA RAMADHAN
Topik Terhangat
Produk Baru Apple| Mucikari SMP| Taufiq Kiemas|Priyo Budi Santoso |Rusuh KJRI Jeddah
Berita Lainnya
Inilah 10 Klub dengan Gaji Tertinggi
Arsenal dan Fenerbahce Berebut Bek Benfica
Tottenham Incar Radja Nainggolan
Messi Bukan Atlet Bergaji Tertinggi Sejagat!