TEMPO.CO, Surabaya - Persebaya Surabaya 1927 sukses menekuk Perseman Manokwari dengan skor 2 - 1 dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Ahad, 16 Juni 2013. Dua gol tim berjuluk Bajul Ijo itu dicetak oleh Fernando Soler di menit ke-2 serta Mario Karlovic menit ke-81. Perseman hanya mampu menipiskan skor melalui Cornelis Kaimu di menit ke-84.
Namun sukses Persebaya tak diimbangi oleh perolehan pemasukan dari penjualan tiket penonton. Menurut ketua panitia pelaksana pertandingan Ram Surahman, ditemukan tiket palsu dalam jumlah lumayan banyak. Tiket-tiket tanpa stempel resmi itu dijual oleh seseorang sejak Ahad pagi di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari. "Padahal untuk penjualan tiket, kami hanya buka loket di Stadion Bung Tomo," kata Ram.
Menurut Ram, pihaknya telah melaporkan penjual tiket palsu itu ke polisi. Bahkan dari informasi yang didapat Tempo, aparat kepolisian sudah bergerak menangkap beberapa calo tiket palsu tersebut. "Sudah ada pelaku yang dibawa ke Kepolisian Sektor Pakal, karena yang menangkap ya teman-teman sendiri" kata salah seorang pentolan Bonek -julukan suporter Persebaya- yang tidak bersedia disebutkan namanya,
Selain kebobolan dari tiket palsu, Ram juga mengeluhkan banyaknya pintu masuk ke dalam stadion yang dalam kondisi rusak. Sehingga mau tak mau panitia harus menambah tenaga untuk menjaga pintu-pintu tersebut. "Ada dua puluhan pintu masuk ke stadion, sebagian besar mudah ditembus karena kuncinya rusak. Kami harus bayar orang untuk menjaga," ujar Ram.
Ram menyesalkan Pemerintah Kota Surabaya yang tak kunjung memperbaiki pintu-pintu tersebut. Padahal oleh pemerintah kota, Persebaya ditarik sewa stadion dalam tarif normal, yaitu Rp 32 juta. Beban panitia makin berat karena masih harus mengeluarkan biaya keamanan buat 1.200 personel polisi yang mengamankan jalannya pertandingan. "Belum lagi kami harus kasih bonus kepada pemain," kata dia.
Meski laga Persebaya versus Perseman disaksikan oleh 8.400 penonton, namun panitia mengaku masih tekor. Sebab total pemasukan dari tiket resmi, kata Ram, hanya Rp 170 juta. Padahal biaya pengeluaran semuanya lebih dari itu. "Kalau penontonya di bawah 10 ribu orang, bisa dipastikan kami rugi," ujar dia.
KUKUH S WIBOWO