TEMPO.CO , Jakarta - Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberi bantuan sebesar US$ 500 ribu (Rp 5 miliar) dalam program yang dinamakan "Goal Project" kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk membangun satu lapangan rumput sintetis (artificial turf) di Lapangan POR Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Hal ini disampaikan David Borja, Manajer Pengembangan FIFA untuk Wilayah Asia dan Oseania kepada wartawan di kantor PSSI, Selasa, 20 Agustus 2013. Hasil penilaian mereka terhadap lapangan POR akan dibawa ke dalam rapat Komite Pengembangan FIFA September mendatang untuk memutuskan apakah Indonesia layak menerima bantuan itu.
"Indonesia pasti akan menerima bantuan itu," kata Borja. Ia menyatakan puas setelah melihat lokasi pembangunan lapangan serta mendapat kejelasan mengenai kepemilikan lahan itu. Menurut Borja tidak ada sesuatu yang menghalangi proposal Indonesia akan diterima dalam rapat Komite Pengembangan PSSI.
Selain itu, belum pernahnya Indonesia mendapat bantuan Goal Project, kata Borja, juga menjadi faktor yang menguatkan Komite Pengembangan akan menerima porposal PSSI. Borja menjelaskan, Goal Project merupakan proyek bantuan dana FIFA bagi negara-negara anggota untuk membangun infrastruktur sepak bola. FIFA menyediakan dana US$ 500 ribu untuk setiap proyek.
Uang pembangunan sejumlah US$ 500 ribu itu, ujar Borja, tidak akan disalurkan melalui PSSI. FIFA akan menunjuk langsung kontraktor kelas dunia yang memenuhi standar mereka. Setelah proyek pembangunan selesai, barulah mereka menyerahkan pengelolaan lapangan itu kepada PSSI.
"Begitu disetujui di Komite Pengembangan, kami akan langsung melakukan tender, lalu menandatangani kontrak dengan perusahaan kontraktor, dan proyek itu akan berjalan," ujar Borja.
Sekretaris Jenderal PSSI, Joko Driyono, menjelaskan, pembangunan satu lapangan sintetis ini adalah sebagian dari rencana besar PSSI membangun pusat pelatihan nasional remaja. Pusat pelatihan ini dikhususkan untuk remaja berusia di bawah 16 tahun.
Dalam pusat pelatihan itu, kata Joko, akan dibangun sekolah sehingga pesepak bola muda akan berlatih tanpa mengabaikan kebutuhannya akan pendidikan. Pembangunan lapangan sintetis merupakan bagian dari rancangan pusat pelatihan itu.
Menurut Joko, PSSI sendiri telah mengalokasikan dana sebesar Rp 30 miliar untuk membangun pusat pelatihan di Sawangan. "Kami juga memiliki rencana membangun tiga sampai empat pusat pelatihan remaja di seluruh Indonesia. Kemungkinan pusat pelatihan itu akan dibangun di Kalimantan, Sumatera, dan Papua, dalam tiga tahun ke depan," katanya.
Joko mengatakan, pembangunan pusat pelatihan juga diharapkan selesai tengah tahun depan, bersamaan dengan masa penerimaan siswa baru.
GADI MAKITAN