TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim sepak bola nasional Indonesia usia di bawah 19 tahun (U-19), Indra Syafri, berencana mengubah susunan pemain saat timnas menghadapi Filipina pada babak prakualifikasi Kejuaraan Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis besok.
Perubahan diutamakan pada pemain yang mendapat kartu kuning ketika timnas menghadapi Laos di laga perdana kemarin. Para pemain yang mendapat kartu kuning ialah kapten Evan Dimas Darmono, gelandang Zulfiandi, dan penyerang Angga Febriyanto Putra.
Kemungkinan bakal ada perubahan susunan pemain itu tecermin saat timnas berlatih Rabu sore di Lapangan ABC Gelora Bung Karno. Masih dengan formasi 4-3-3, Indra sempat mencoba Paulo Oktavianus Sitanggang di lini tengah yang biasa ditempati Zulfiandi. Zulfiandi, gelandang andalan Indra, menerima kartu kuning di menit ke-41 saat melawan Laos.
"Tapi, kepastiannya nanti (siapa saja yang dimainkan). Akan kami hitung lagi. Siapa yang main, dan siapa yang tidak," kata Indra, seusai latihan Rabu, 9 Oktober 2013.
Khusus Evan Dimas, kemungkinan akan tetap dimainkan sebagai dirigen tim dalam pertandingan melawan Filipina. Menanggapi kemungkinan akumulasi kartu yang bisa menimpa pemain Persebaya 1927 itu, Indra enggan ambil pusing.
"Kalaupun tidak bisa main akibat akumulasi kartu, masih ada pemain lain yang punya kualitas setara saat kita menghadapi Korea Selatan. Saya percaya itu," kata Indra Syafri.
Selain mengubah susunan pemain untuk menyiasati akumulasi kartu kuning, pada latihan Rabu sore, Indra juga mencoba pemain baru untuk mengisi posisi yang biasa ditempati pemain yang kemarin dilanda cedera. Contohnya, posisi Muchlis Hadi Ning Syaifulloh dan Muhammad Shahrul Kurniawan.
Dalam latihan Rabu sore, di posisi penyerang sayap kanan yang biasa ditempati Muchlis, dicoba ditempatkan dua pemain, Dinan Yahdian Javier dan Yabes Roni Malaifani. Adapun, di posisi bek tengah yang biasa ditempati Shahrul dicoba Putu Gede Juni Antara. Putu biasanya dipercaya sebagai bek kanan. Sedangkan, posisi bek kanan yang biasa ditempati Putu dicoba ditempatkan Mahdi Fahri Albar.
Ketika ditanya kemungkinan perubahan tersebut, Mahdi menyatakan siap menjalankan instruksi pelatih. Saat melawan Laos, Mahdi memang mengaku sempat grogi, karena pertandingan itu merupakan pertandingan internasional pertama baginya. Ia memang tidak masuk dalam timnas ketika menjuarai Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) beberapa waktu lalu.
"Saya harus siap mental jika akhirnya nanti benar-benar ditampilkan," kata Mahdi.
Tidak berbeda dengan Mahdi, Yabes pun mengutarakan hal sama. "Saya siap dan tidak akan grogi," kata pemain asal Alor, Nusa Tenggara Timur tersebut.
Begitu juga gelandang Muhammad Hargianto yang ditarik keluar lapangan di akhir babak pertama kala menghadapi Laos. Ia dinilai tidak bermain maksimal saat menghadapi semifinalis Piala AFF tersebut. "Jika nanti kembali ditampilkan melawan Filipina, semoga saya bisa memenuhi kepercayaan pelatih," kata Hargianto.
"Kepercayaan diri saya memang sempat jatuh seusai pertandingan melawan Laos. Pertandingan nanti (melawan Filipina) menjadi pembuktian kemampuan saya," tambah Hargianto
Tentang Filipina, yang digebuk 0-4 oleh Korea Selatan di laga perdana, Indra mengaku sudah menganalisis. Menurut dia, Filipina cenderung bermain bertahan total dan mengandalkan serangan balik cepat. "Yang berbahaya pemain nomor 11 mereka, Nikko Ralph de Arce Benedicto," kata Indra.
"Kami harus mencari cara membongkar pertahanan mereka. Bisa dengan menempatkan pemain yang kuat adu satu lawan satu dengan pemain lawan, atau bermain dengan operan bola pendek dari kaki ke kaki."
Pada klasemen sementara Grup G, Indonesia berada di puncak dengan tiga poin dan surplus empat gol. Nilai Indoneisa sama dengan Korea Selatan di posisi kedua.
Untuk bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2014 di Myanmar, timnas harus menjadi juara grup. Jika pun tidak mampu, timnas masih bisa lolos sebagai satu dari enam runner-up terbaik. Tapi dengan syarat, timnas harus memiliki selisih mencetak gol yang besar dibanding delapan runner-up lainnya.
ARIE FIRDAUS
