TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat untuk melakukan rapat dengar pendapat. Dalam pertemuan yang berlangsung selama tiga jam di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Januari 2015, itu PSSI banyak memaparkan kinerja yang sudah dilakukan selama empat tahun terakhir. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang datang bersama Sekretaris Jenderal Joko Driyono juga menerangkan target-target PSSI.
Lalu, antara sejumlah kinerja dan target yang hendak dicapai, Johar mengatakan PSSI masih mempunyai pekerjaan rumah yang belum terselesaikan, yaitu pengembangan sepak bola usia dini. Di depan 40 anggota Komisi Olahraga, Johar juga mengatakan bahwa pembentukan tim nasional berjenjang merupakan bagian dari mencetak pemain-pemain andal. "Selain itu, kami ingin menciptakan satu pelatih sepak bola untuk satu kecamatan," katanya. (Baca: Dipanggil DPR Hari Ini, PSSI Senang)
Dalam kesempatan itu, PSSI memaparkan kondisi keuangannya hasil dari kongres. Sekjen PSSI Joko Driyono mengatakan federasi telah menganggarkan dana sebesar Rp 119 miliar untuk tahun 2015. Sebanyak Rp 118 miliar di antaranya akan terpakai. Hampir 70 persen porsi anggaran tersebut berasal sponsor dan sumbangan anggota. "Tahun lalu, dana yang habis terpakai Rp 120 miliar. Total aset kami ada Rp 4,5 miliar," ucap Joko.
Johar mengatakan, tahun 2014, PSSI tidak menerima dana dari pemerintah. Ia beralasan, PSSI masih bisa mendapatkan pemasukan dari dukungan sponsor. Johar pun tidak berharap pemerintah bisa memberikan dana bagi pembangunan sepak bola. "Biasanya kami surplus, tapi kalau dikasih akan kami pertimbangkan," ucapnya.
ADITYA BUDIMAN
Berita Lain
Daftar Nama Anggota Tim Ad Hoc PSSI
Tim Ad Hoc Sinergi PSSI, Begini Kerjanya
Tottenham Hotspur Lolos ke Babak Keempat Piala FA
Sociedad Tersingkir, David Moyes Diusir Wasit