TEMPO.CO, Surabaya - Meskipun Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi telah resmi membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, kegiatan Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel JW Marriot Surabaya tetap dilanjutkan, Sabtu, 18 April 2015. Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla M. Mattalitti akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015-2019.
Sebelum proses pemilihan, tiga kandidat menyatakan mengundurkan diri. Mereka adalah Achsanul Qosasi, Joko Driyono, dan Djohar Arifin. Achsanul dan Joko mengundurkan diri melalui surat yang dikirimkan kepada panitia Kongres. "Ini ada dua surat yang menyatakan bahwa dua calon Ketua Umum PSSI mengundurkan diri," ucap Ketua Komisi Pemilihan Dhimam Abror Djuraid.
Selanjutnya Dhimam membacakan surat pengunduran diri tersebut di hadapan peserta Kongres. Dalam suratnya, Joko dan Achsanul menyatakan mengundurkan diri tanpa ada paksaan dari siapa pun. Setelah membacakan surat Joko dan Achsanul, Djohar Arifin meminta izin berpidato di podium.
"Saya mohon maaf kepada teman-teman yang sudah mencalonkan saya. Namun saya tidak mau memanfaatkan status inkumben. Saya mengundurkan diri dari proses pemilihan ini," ujarnya.
Kandidat calon Ketua Umum PSSI lain, Sarman Hakim, menghampiri meja Komisi Pemilihan. Setelah melakukan koordinasi, dia langsung menuju podium dan mengatakan agenda acara yang diberikan kepada para peserta tidak ada tandatangan resmi.
"Saya tidak tahu ini lupa atau bagaimana. Saya tawarkan kepada forum. Kalau tidak ditandatangani, saya pulang dan tak mau terlibat dalam kongres ini. Namun saya bukannya mengundurkan diri, saya hanya butuh pengesahan," tutur Sarman Hakim di atas podium.
Komisi Pemilihan pun meminta persetujuan peserta Kongres, apakah perlu ditandatangani dulu atau tidak. Namun para peserta menganggap tidak perlu, sehingga usulan Sarman diabaikan. Sarman kecewa dan memutuskan mundur dari bursa pencalonan. "Ini acara sepak bola resmi di Indonesia, makanya saya butuh pengesahan," katanya kepada wartawan.
MOHAMMAD SYARRAFAH