TEMPO.CO , Jayapura: Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan, yang sudah berada di Kota Jayapura bersama timnya terlihat pasrah. Sebab laga antara timnya menghadapi tim tuan rumah, Persipura Jayapura dalam kompetisi Qatar Nasional Bank (QNB) League 2015 yang dijadwalkan akan berlangsung pada Sabtu, 25 April 2015, dikabarkan bakal tertunda. Penundaan ini buntut keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Meski Menteri Imam juga sudah menjamin liga akan jalan terus mesti PSSI dibekukan.
Menurut Rahmad, apapun nanti hasilnya, pihaknya hanya akan tetap mengikuti segala aturan yang ada. "Sebab, proses menuju sebuah pertandingan diselenggarakan, pasti akan melalui suatu mekanisme, misalnya penyambutan dari panitia dan lainnya. Jadi jika kami tak bisa bertanding secara resmi, saya harap kami tetap bisa bermain. Mungkin dalam laga uji coba sekaligus berlatih, walaupun tim saya sendiri selama dua minggu belum latihan," kata Rahmad di Kota Jayapura, Jumat, 24 April 2015.
Terkait pemasalahan rencana penundaan laga antara timnya dan tim tuan rumah Persipura, Rahmad mengatakana telah menyampaikan persoalan ini kepada para pemainnya untuk tetap siap melaksanakan pertandingan. "Kami memang tetap datang ke sini (Kota Jayapura) agar jangan sampai WO atau kalah tanpa melaksanakan pertandingan. Sebab buat saya, lebih baik kalah dalam sebuah pertandingan daripada kalah WO," kata Rahmad memberi alasan.
Rahmad berharap kompetisi sepakbola seperti ini harus terus berlanjut, jangan seperti kasus sebelumnya, yakni kompetisi baru terhenti saat ada kerusuhan pada 1998. "Faktor seperti itulah yang membuat kompetisi tak berjalan. Tapi, kalau saat ini yang saya lihat situasi negara dalam keadaan aman dan tak ada masalah. Saya tak setuju jika kompetisi terhenti. Tapi, mengenai pembekuan PSSI, itu bukan kapasitas saya menilai. Sebab kami bukan menilai soal itu, saya lebih membicarakan soal teknis dan apa yang terjadi di lapangan," jelas Rahmad.
Sedangkan Persipura Jayapura berencana akan menempu jalur hukum, jika pembekuan PSSI ini berdampak negatif terhadap tim mereka. "Jika federasi (PSSI) dibekukan FIFA (Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional), ya terpaksa kami harus mengambil langkah-langkah hukum untuk menindaklanjuti apa yang menjadi kewenangan kami atau hak-hak kami sebagai klub," kata Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena, Jumat, 24 April 2015.
Rocky mengaku timnya pernah mengalami hal serupa di beberapa musim lalu, terutama di kompetisi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Karena itu, Rocky berharap kompetisi yang saat ini tengah berlangsung, tetap berjalan seperti biasa. "Sepanjang kami masih mendapat surat dari pemerintah, kami tetap ada pada jalur aturan FIFA yang berlaku. Soal kontrak pemain sampai saat ini kami masih normal berjalan," jelas Rocky.
Menurut Rocky, surat yang disampaikan Menpora, pada prinsipnya menginginkan kompetisi tetap berjalan. "Tapi, tidak dikelola PT Liga Indonesia. Tapi jelas hal itu tak semuda seperti yang kami pikirkan, karena yang membangun satu sistim sepakbola professional yang ada di negara ini jelas butuh waktu panjang," kata Rocky.
CUNDING LEVI