TEMPO.CO, Jakarta - Surat Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) yang sebelumnya diserahkan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Matalitti kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ternyata salah alamat. Surat FIFA itu ternyata bukan untuk Menteri, tapi pejabat sementara Sekretaris Jenderal PSSI Aswan Karim.
"Ternyata surat FIFA itu kepada Sekjen PSSI, bukan kepada Menteri. Saya mintanya langsung kepada Menteri. Kita ini negara, masak hanya dikirim tembusan," ujar Menteri Imam di kantornya, Rabu, 6 Mei 2015.
Surat FIFA yang diserahkan La Nyalla kepada Menteri Imam tertanggal 4 Mei 2015 memuat peringatan agar PSSI dan Menteri mencari solusi terkait dengan persoalan sepak bola Indonesia. Mereka mengancam akan menjatuhkan sanksi pembekuan sepak bola Indonesia jika keduanya tidak ada kesepakatan sampai tenggat waktu 29 Mei 2015.
Menpora mengatakan ia merasa tidak wajib membalas surat FIFA tersebut karena surat itu bukan untuk dirinya, melainkan dari Sekjen FIFA kepada Sekjen PSSI. "Saya belum terima surat langsung. Administrasi ada etikanya, kita belajar tentang etika administrasi," katanya. "Kalau mereka kirim langsung pada saya, baru akan saya balas."
Walaupun demikian, Menteri Imam telah menyiapkan tim khusus untuk menjelaskan kondisi sepak bola di Indonesia kepada FIFA secara langsung di markasnya, di Swiss, pekan depan. Utusan itu terdiri atas Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Rita Subowo dan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S. Dewa Broto. "Kami telah menyiapkan jawaban-jawaban sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya," tutur Menpora.
Gatot menambahkan, surat FIFA yang diserahkan La Nyalla itu masih terus didalami tim Biro Hukum Kementerian Pemuda dan Olahraga. "Surat itu sedang dikaji, pasti kami akan menanggapi," ucapnya.
RINA WIDIASTUTI