TEMPO.CO, Makassar - PSM Makassar gamang menerima kenyataan pramusim Liga batal digelar pada akhir Mei. Klub sepak bola yang dijuluki Juku Eja itu dihantui kekhawatiran timnya dilanda kerugian besar.
Apalagi mereka sudah mempersiapkan tim untuk berkompetisi. "Ini bisa berbahaya bagi negara, karena hiburan masyarakat dihilangkan, terlebih lagi penghasilan pemain dan pelatih akan lenyap juga," kata Sumirlan, Direktur Teknik PSM Makassar, Kamis, 21 Mei.
Sumirlan lantas berencana menutupi masalah tersebut dengan kembali menghidupkan turnamen Jusuf Cup, turnamen yang pernah digulirkan oleh PSSI Sulawesi Selatan pada tiga tahun lalu. Namun batalnya pramusim membuat Sumirlan khawatir turnamen tersebut juga bernasib sama, "Kami takut tidak dikasih izin keramaian juga," katanya.
PT Liga mendadak membatalkan kompetisi pramusim. Alasannya adalah rekomendasi bermain tak kunjung diterbitkan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
BOPI menolak dengan alasan PT Liga harusnya lebih dulu berkoordinasi dengan Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebab, lembaga bentukan Kementerian Olahraga itu adalah induk cabang sepak bola menggantikan PSSI yang dibekukan.
Ketua BOPI Noor Aman mempersilakan bila ada pihak yang bersedia menjadi operator kompetisi nasional seperti halnya PT Liga. Namun syaratnya, mereka harus berkoordinasi dengan Tim Transisi, "Karena tidak harus PT Liga yang bisa bikin turnamen, siapa pun yang mau jadi operator juga bisa," kata dia.
Kalla Cup, yang diprakarsai Hadji Kalla Group, bisa menjadi salah satu alternatif. Apalagi jejaring usaha Wakil Presiden Jusuf Kalla itu sudah menjadi sponsor utama Liga Indonesia yang ditunda sejak April.
Namun Sumirlan tak mau buru-buru mengambil kebijakan. PSM lebih dulu mengurus para pemain yang menganggur akibat batalnya pramusim. "Dalam waktu dekat saya akan menggelar membahasnya lagi," katanya.
DIDIT HARYADI