TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, didiagnosis menderita stenosis serviks dan akan terbang ke Vancouver, Kanada, untuk menjalani operasi. Ancelotti sedang menunggu kepastian apakah ia akan diganti sebagai pelatih Real setelah mereka mengakhiri musim tanpa memenangkan trofi utama.
Pria berusia 55 tahun itu memiliki kontrak sampai akhir musim depan, tetapi Presiden Real, Florentino Perez, secara luas telah mengharapkannya menjadi kambing hitam atas kegagalan klub. Ancelotti mengatakan kepada harian Italia, Il Giornale, bahwa "stenosis" menjadi bagian dari alasan ia untuk mengambil istirahat selama satu tahun jika Real memecatnya.
Kondisi, penyempitan saluran tulang belakang di daerah leher atau bagian atas tulang belakang, telah menyebabkan tangannya sering kesemutan, ia menambahkan. "Jika saya kehilangan banyak waktu maka itu bisa menyebar ke kaki sehingga saya harus membuat keputusan untuk operasi," kata Ancelotti, tanpa menyebutkan kapan waktunya.
"Dan saya benar-benar tidak tahu berapa lama saya harus tidak bergerak secara fisik untuk tahap pasca-operasi dan rehabilitasi berikutnya." Ancelotti, yang selalu mengatakan ia mungkin kembali suatu hari untuk melatih mantan klubnya AC Milan, mengatakan kepada Il Giornale bahwa ia akan beristirahat antara Madrid dan Vancouver setelah operasi.
"Karena menghabiskan dua tahun di Real sangat melelahkan, percayalah, dan terutama menantang," katanya. "Tidak ada yang bisa membayangkan berapa biayanya, dalam hal energi fisik dan saraf, melatih Real."
Media Spanyol melaporkan bahwa pelatih Napoli asal Spanyol, Rafael Benitez, yang pernah bertugas menangani tim Real muda, merupakan pilihan utama untuk menggantikan Ancelotti.
ANTARA