TEMPO.CO, Jakarta - Laga Persipura Jayapura melawan Pahang FA di Stadion Mandala pada Selasa, 26 Mei 2015 hampir pasti gagal terlaksana. Klub asal Malaysia yang bertemu dengan klub Mutiara Hitam di babak 16 besar Piala Konfederasi Sepak Asia (AFC) itu pulang sebelum bertanding.
"Alhamdulillah pasukan selamat sampai di KLIA (bandara Kuala Lumpur) dan kini dalam perjalanan pulang ke Kuantan. AFC akan siasat dan ambil tindakan selanjutnya," cuit Fahrizal Hasin, Direktur Utama Pahang FA, dalam akun Twitternya @FahrizalHasan, siang ini.
Fahri terpaksa kembali memboyong pasukannya meninggalkan Jakarta setelah tertahan di Bandara Soekarno-Hatta sejak Minggu, 24 Mei 2015. Itu terjadi lantaran tiga pemainnya tak mendapat visa yang harusnya diurus oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). "Amat kecewa dalam layanan PSSI," cuitnya lagi.
Persoalan ini kembali memanaskan situasi antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sebab, keduanya menolak disalahkan. PSSI tak memiliki daya akibat dibekukan oleh instansi yang dipimpin Imam Nahrawi itu. Bahkan, kewenangan PSSI menerbitkan rekomendasi visa pemain diambil alih oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), lembaga di bawah naungan Kementerian Olahraga.
Azwan Karim, Sekretaris Jenderal PSSI, menyatakan lembaganya sudah melayangkan rekomendasi ke Imigrasi pada Kamis, 21 Mei 2015, tapi ditolak. Pihak Imigrasi meminta Persipura mengajukan permohonan rekomendasi baru ke BOPI.
Pengurusan lantas dilakukan sehari setelahnya, Jumat, 22 Mei. Sayang, kata Azwar, Ketua Umum BOPI tidak berada di kantor, sehingga persetujuan rekomendasi baru diteken dan dilayangkan sehari setelahnya atau Sabtu, 23 Mei 2015.
"Karena waktu yang sangat mepet, Imigrasi tidak keburu menerbitkan visa untuk pemain Pahang FA," tulis Azwan dalam rilisnya di situs organisasi induk olahraga sepak bola tersebut., "Kalau memang tujuannya Kemenpora mempermalukan bangsanya sendiri di dunia internasional, ya tercapailah tujuan itu," Azwan menambahkan.
Adapun Kementerian Olahraga melalui BOPI emoh disalahkan. Kendati mengakui sempat ada kekeliruan pembuatan berkas rekomendasi ke Persipura, BOPI sudah melayangkan perbaikan suratnya pada pukul 15.01 WIB, Sabtu, 23 Mei 2015. "Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura," tulis BOPI di akun Twitternya.
TRI SUHARMAN