TEMPO.CO , Makassar: Direktur Klub PSM Makassar Sumirlan masih menunggu langkah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia setelah Surat Keputusan pembekuan induk organisasi sepakbola tertinggi di Tanah Air diminta direvisi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hal itu disampaikan setelah Kalla memediasi Menteri Pemuda Olahraga Imam Nahrawi dan PSSI di Istana Wakil Presiden, Senin 25 Mei.
"Saya sangat senang mendengar SK pembekuan PSSI dicabut. Makanya kita tunggu langkah selanjutnya," ucap Sumirlan, Senin 25 Mei 2015.
Sebelum SK pembekuan PSSI dicabut, JK melakukan pertemuan yang dihadiri kedua belah pihak yakni PSSI dan Menpora. Kemudian JK meminta agar sepakbola nasional segera diselamatkan dan pembekuan PSSI dicabut. Hal itu dilakukan supaya kompetisi tetap bisa berjalan.
Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pencabutan pembekuan PSSI hanya opsi. Itupun bukan opsi tunggal.
Sumirlan mengatakan manajemen PSM sudah meliburkan skuad Juku Eja sejak Jumat lalu. Seluruh penggawa PSM tengah menikmati liburan, seusai kompetisi ditiadakan dan turnamen pramusim batal digelar.
Sumirlan berharap ada komunikasi antara klub dengan PSSI terkait kompetisi tertinggi di Indonesia. Alasannya, saat ini seluruh tim sudah tidak melakukan persiapan lagi. Bahkan sudah ada tim yang membubarkan skuadnya. "Kalau bisa sih ada pertemuan, kalaupun ingin kembali diadakan kompetisi, lebih bagus usai Lebaran," tutur Sumirlan.
Akibat perselisihan antara Menpora dan PSSI yang terjadi sejak pertengahan April lalu, lanjut Sumirlan, kompetisi QNB League terpaksa harus dihentikan. Setelah itu, PT Liga kembali mengagas kompetisi pramusim yakni Piala Liga QNB Championship untuk mengisi kekosongan seluruh klub selama empat bulan, namun batal bergulir juga.
Oleh karena itu, Sumirlan menuturkan bahwa kedepannya, PT Liga, PSSI dan seluruh klub harus melakukan pertemuan untuk menggagas kembali kompetisi sepakbola Indonesia. " Klub kan hanya butuh kompetisi atau pertandingan, supaya sepakbola kita bisa berkembang," ujar dia.
DIDIT HARIYADI