TEMPO.CO, Zurich - Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasioal (FIFA) menyebut penangkapan enam pejabat penting FIFA yang dicurigasi telah disuap sebagai “saat sulit”, namun Presiden Sepp Blatter tidak ingin mundur, dan ditegaskan dua Piala Dunia mendatang di Rusia dan Qatar tetap berlangsung sesuai rencana. Tudingan itu terkait dengan pemilihan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah penyelenggara dua Piala Dunia mendatang.
"Ini jelas saat yang sulit bagi kami,” kata juru bicara FIFA, Walter De Gregorio. "Ini menyakitkan, tetapi bagus bagi FIFA. Hal ini menjelaskan bahwa kami di jalan yang tepat. Ini menyakitkan dan tidak mudah. Namun ini jalan yang tepat untuk dilanjutkan.”
De Gregorio menambahkan pemilihan Presiden FIFA, yang diperkirakan akan kembali dimenangi presiden yang lama, Sepp Blatter, tetap berlangsung sesuai rencana. Ia juga menyatakan penangkapan itu tidak terakit pemilihan Presiden FIFA. Blatter mecalonkan diri menjadi presiden FIFA untuk kelima kalinya.
Polisi Swiss menangkap sejumlah pejabat FIFA yang memiliki kekuatan besar pada kancah sepak bola dunia. Penangkapan pada Rabu, 27 Mei 2015, untuk menyelidiki pemberian hadiah (suap) kepada pejabat FIFA terkait pemilihan tuan rumah penyelenggara Piala Dunia mendatang. Rusia dan Qatar dipilih menjadi kejuaraan sepak bola terbesar di dunia pada 2018 dan 2022.
Para pejabat tinggi FIFA yang ditangkap itu tidak termasuk Blatter, namun mereka secara hirarki ada di bawah dia. Pemilihan presiden FIFA berlangsung pada Kongres FIFA di Zurich, 28-29 Mei nanti.
REUTERS | AGUS BAHARUDIN