TEMPO.CO, Palembang - Presiden klub Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex, menyesalkan belum ada respons positif Kementerian Pemuda dan Olahraga atas imbauan pencabutan surat pembekuan PSSI. Menurut Dodi, putra Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah menegaskan pembekuan PSSI akan berakhir pada Senin sore lalu. Namun hingga kini PSSI masih dibekukan.
"Menpora harus legawa demi kelangsungan persepakbolaan di Indonesia," kata Dodi pada Rabu, 27 Mei 2015.
Ketika dihubungi dari Palembang, Dodi—yang Wakil Ketua Komisi VI DPR—mengaku sedang berada di Jerman. Selanjutnya ia akan ke Zurich, Swiss, untuk mengikuti Kongres FIFA (Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional) sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI.
Menurut Dodi, Kementerian dan semua pihak yang berkepentingan harus mengambil langkah cepat untuk menghindari sanksi FIFA. Soal sanksi kemungkinan dibicarakan pada pertemuan Komite Eksekutif FIFA pada Kongres FIFA di Zurich, 28-29 Mei 2015.
Menteri (pemerintah) melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dinilai ikut campur dalam urusan PSSI. BOPI tidak merekomendasikan Persebaya dan Arema Cronus mengikuti kompetisi Liga Indonesia (Liga Bank Nasional Qatar) karena alasan kepemilikan. Menurut Menpora, hal itu dilakukan justru untuk menegakkan aturan FIFA.
PSSI kemudian tidak mempedulikan BOPI dan Menpora dengan tetap menyertakan Persebaya dan Arema Cronus mengikuti Liga Indonesia. Pada April lalu, Menpora membekukan PSSI dan meminta polisi serta instansi terkait tidak memberikan izin pertandingan Liga Indonesia. PSSI bereaksi menghentikan kompetisi Liga Indonesia dengan alasan keadaan darurat (force majeure).
Dodi menjelaskan bahwa FIFA sudah memberikan isyarat atas sanksi tersebut dengan menolak bertemu Tim Transisi yang dibentuk Menpora di Zurich, Swiss. Adapun Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam putusan sela meminta Menpora menarik surat pembekuan PSSI. "Ada sinyal kuat pelanggaran statuta FIFA dan solusi yang ditawarkan Wapres cukup bijaksana," ujar Dodi.
Achmad Haris, Sekretaris Tim Sriwijaya, mengatakan pihaknya belum mendapatkan kejelasan dari PSSI ataupun PT Liga Indonesia soal kelanjutan kompetisi Liga Bank Nasional Qatar. Karena itu, pihaknya belum dapat mengambil langkah apa pun, termasuk memanggil kembali pemain dan pelatih yang dirumahkan.
PARLIZA HENDRAWAN