TEMPO.CO, Jakarta - - Sehari menjelang dibukanya kongres pemilihan Presiden FIFA, Sepp Blatter dikabarkan menghilang. Presiden FIFA itu tak menghadiri dua pertemuan yang sudah dijadwalkan untuknya.
Blatter seharusnya menjadi pembicara pada Konferensi Kesehatan FIFA di Hallenstadion, Zurich, Kamis pagi. Namun sampai acara berakhir, Blatter tak muncul.
Sore sebelumnya, Blatter juga tak hadir dalam pertemuan antara federasi sepak bola Afrika dan Amerika Selatan. Padahal pertemuan itu untuk memberikan dukungan kepadanya dalam pemilihan Presiden FIFA yang akan digelar besok.
"Selama 17 tahun memimpin FIFA dia sudah beberapa kali menghadapi masalah, namun sepertinya ini adalah masalah terberat yang pernah dihadapinya," tulis harian Independent.
Enam petinggi FIFA kemarin ditangkap oleh kepolisian Swiss atas permintaan Departemen Kehakiman Amerika Serikat karena diduga terlibat korupsi, pemerasan, dan pencucian uang.
Kasus ini membuat Blatter mendapat sorotan tajam. Ia bahkan diduga turut terlibat. Situasi ini terjadi justru ketika ia akan menghadapi pemilihan presiden FIFA yang akan digelar besok.
Sejumlah negera sudah menyatakan tak akan memilih Blatter, seperti Inggris, Jerman, Irlandia, dan Swedia. Sementara federasi sepak bola Eropa menuntut pemilihan ditunda.
Tekanan juga datang dari para sponsor. Adidas, Coca-Cola, Emirates, Hyundai-Kia Motors, dan Visa meminta FIFA segera berbenah. "Mereka takut skandal yang terjadi di FIFA menodai brand mereka," tulis Wallstreet Journal.
Lembaga riset Chicago menyebutkan FIFA mendapat tak kurang dari US$ 190 juta atau Rp 2,5 triliun dari enam sponsor pada tahun lalu. Namun, para sponsor itu kini mengancam akan memangkas kucuran dana mereka.
"Jika FIFA gagal mengambil langkah yang cepat, maka kami akan menilai ulang kontrak sponsorship kami," ancam Visa. Sementara Coca-Cola menilai jika kontroversi berkepanjangan akan menodai mereka.
Coca-Cola menjadi sponsor utama FIFA selama beberapa tahun dan menggelontorkan setidaknya US$ 25 juta atau sekitar Rp 330 miliar setiap tahun ke FIFA. FIFA akan rugi besar jika para sponsor menarik diri.
Sebab, dengan citra korup, akan sulit bagi FIFA untuk mencari sponsor baru. Sehingga, seperti kata Visa, mereka harus segera berbenah untuk mengembalikan kepercayaan para sponsor dan publik.
WALL STREET JOURNAL | TELEGRAPH | BBC | DWI AGUSTIAR