TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 209 anggota FIFA hari ini memilih presiden organisasi badan sepak bola dunia itu dalam kongres ke-65 di Zurich, Swiss. Kandidat yang bertarung dalam pemilihan ini yakni Pangeran Ali bin al-Hussein, 39 tahun, dan Joseph "Sepp" Blatter, 79 tahun, yang telah menjadi Presiden FIFA sejak 1998.
Berstatus inkumben, Blatter masih didukung untuk duduk sebagai Presiden FIFA. Dukungan itu datang antara lain dari Konfederasi Asosiasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia, yang terdiri atas 35 perwakilan.
Dukungan terhadap Blatter juga datang dari Konfederasi Sepak Bola Afrika, yang terdiri atas 54 orang. Mereka tak mempertimbangkan ihwal skandal korupsi pimpinan FIFA yang juga menghantui Blatter.
Perwakilan negara-negara di Oseania juga berencana memilih Blatter. Mereka berjumlah sebelas orang. Tapi, pada Jumat, 29 Mei 2015, asosiasi sepak bola Selandia Baru mengumumkan akan keluar dari barisan tersebut dan mendukung Pangeran Ali.
Adapun perwakilan negara-negara di Amerika Selatan, sepuluh orang, juga diharapkan memberikan dukungan untuk Blatter.
Perwakilan Asia, yang terdiri atas 46 orang, juga tak berpikir untuk mendukung calon dari wilayahnya sendiri. Mereka tak mempertimbangkan kasus penangkapan pimpinan FIFA yang terlibat skandal korupsi. Juga permintaan penundaan pemilu.
Namun Frank Lowy, Ketua Federasi Sepak Bola Australia, mengatakan akan memilih Pangeran Ali. "FFA percaya bahwa perubahan besar dalam FIFA diperlukan," ujar Frank.
Adapun Ali mendapatkan dukungan paling besar dari Eropa, yakni 53 orang. Presiden UEFA Michel Platini memperkirakan sekitar 45 perwakilan Eropa akan memilih Pangeran Ali.
THE GUARDIAN | NY TIMES | AISHA SHAIDRA