TEMPO.CO, Zurich - Wakil Presiden FIFA dari Inggris, David Gill, akan meletakkan jabatan sebagai bentuk protes jika Joseph "Sepp" Blatter terpilih kembali sebagai Presiden FIFA hari ini, Jumat, 29 Mei 2015.
Gill, mantan CEO Manchester United itu dua bulan lalu terpilih sebagai Wakil Presiden FIFA untuk masa jabatan empat tahun. Gill menilai skandal terbaru yang mengguncang FIFA membuat badan sepak bola dunia itu mustahil kembali dipimpin Blatter. (Baca: Ogah Mundur, Blatter Bersumpah Kembalikan Reputasi FIFA)
"Saya bangga ketika negara-negara UEFA memilih saya untuk masuk," kata Gill. "Selama berbulan-bulan mereka membujuk saya bahwa kita bisa membawa perubahan dari dalam."
"Apa yang telah mengubah pikiran saya? Peristiwa mengejutkan kemarin (Rabu, 27 Mei 2015). Saya melihat dan menyadari bahwa berada di badan itu akan sia-sia dan saya kira ini bukan waktu yang tepat untuk saya dan, yang lebih penting lagi, saya kira ini juga tidak tepat bagi sepak bola dan UEFA."(Baca: Berikut Kronologi Penangkapan Pentolan FIFA)
Seperti dilansir Reuters, Gill, 57 tahun menambahkan, seperti kebanyakan delegasi UEFA, dia mendukung pesaing Blatter, Pangeran Ali bin Al Hussein, "Pada sosok Pangeran Ali kami mendapati kandidat yang sangat kredibel dan sangat masuk akal yang akan membawa FIFA maju." (Baca: Menteri Inggris: FIFA Organisasi Kacau dan Korup)
"Dan saya akan senang bekerja bersama dia. Menjadi Wakil Presiden FIFA adalah kehormatan, tapi itu pada FIFA yang baru, bukan pada yang kami miliki sekarang."
Jika Blatter tidak mundur atau dipecat atas skandal ini, Gill mengatakan, ada indikasi terjadi masalah. Menurut dia, penangkapan sejumlah pejabat tinggi FIFA pada Rabu lalu baru awal penyelidikan terhadap korupsi besar di FIFA.
"Jaksa Agung Amerika Serikat telah mengatakan itu barulah awal. Karena itulah layak dan tepat jika Presiden Blatter mengundurkan diri. Dia tidak bersepakat. Dan jelas, itu hak prerogatif dia. Tapi saya harus membuat keputusan berdasarkan diri saya," ucap Gill seperti dikutip Reuters.
AW | REUTERS