TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Olahraga dari Fraksi Partai Demokrat Jefirstson Riwu Kowe menyetujui pengajuan interpelasi jika induk organisasi sepak bola dunia FIFA membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Saya dukung interpelasi kalau FIFA benar-benar jatuhkan sanksi kepada PSSI. Kalau tidak ya kami dukung Pak Menteri evaluasi," kata Jefirstson saat dihubungi Tempo, Jumat, 29 Mei 2015.
Rencana interpelasi muncul dari Ketua Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat Teuku Rifky Harsya dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Mereka mengajukan interpelasi jika Presiden Joko Widodo tak segera memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mencabut surat keputusan pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
DPR geram karena Jumat, 29 Mei 2015 merupakan tenggat waktu yang diberikan FIFA untuk memberi sanksi. Jika tak segera dicabut, induk sepak bola dunia FIFA akan membekukan sepak bola Indonesia.
"Tentu kami tak bisa diam, bisa berkembang langkah politik selanjutnya. Kalau tak puas kami pakai hak interpelasi," kata Rifky di ruang rapat pimpinan DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jumat, 29 Mei 2015.
DPR memanggil Imam Nahrawi dua kali untuk menjelaskan pembekuan PSSI yaitu pada Maret sebelum masa reses dan pekan lalu. Nahrawi tak juga memenuhi panggilan DPR.
Komisi Olahraga belum menggalang usulan interpelasi secara resmi. Kendati begitu, Jefri yakin kawan-kawannya mengajukan usulan yang sama.
Meski tak setuju dengan kinerja PSSI, Jefri meminta Nahrawi merevisi keputusannya. Apalagi, PTUN Jakarta memutuskan penundaan surat keputusan pembekuan PSSI.
"Kalau tak mau malu, Menteri bisa pakai alasan putusan PTUN, atau penuhi permintaan DPR. Dia penuhi panggilan DPR lalu cabut SK itu," kata Jefri.
Namun, ia sanksi Nahrawi mau mengubah keputusannya. "Dia memang menghendaki adanya sanksi," kata Jefri.
PUTRI ADITYOWATI